Dengan semakin berkembangnya lanskap digital marketing, pemilik bisnis dan digital marketing specialist dituntut untuk terus beradaptasi dengan strategi yang lebih cerdas dan relevan.
Salah satu pilar terpenting dalam strategi ini adalah Search Engine Optimization (SEO). Bukan hanya soal peringkat di Google, SEO kini menjadi ujung tombak dalam membangun visibilitas merek, menjangkau audiens yang tepat, hingga meningkatkan konversi bisnis secara berkelanjutan.
Tahun 2025 menjadi era yang menggabungkan kecanggihan AI, pengalaman pengguna yang makin diprioritaskan, hingga perubahan besar dalam tampilan dan cara kerja search engine results page (SERP).
Mari kita mulai!
1. Google SGE (Search Generative Experience)
SGE atau Search Generative Experience adalah salah satu inovasi terbesar dari Google yang diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir.
Google SGE ini memanfaatkan kecerdasan buatan generatif untuk memberikan jawaban yang jelas, mendalam, dan terstruktur yang muncul dibagian atas hasil pencarian (SERP).
Bagi pengguna, ini adalah pengalaman yang luar biasa cepat dan efisien. Namun bagi pemilik website dan praktisi SEO, ini tantangan besar — karena jumlah klik bisa berkurang drastis jika tidak diantisipasi.
Untuk lebih jelasnya — ini bukan chatbot seperti ChatGPT.
Sebaliknya, saat Anda melakukan pencarian di Google, hasil yang didukung AI akan muncul.
Bayangkan jika Google bukan sekadar mesin pencari, tapi asisten cerdas yang memahami dan menjawab pertanyaan Anda layaknya manusia.
Google kini menyajikan konten seperti ringkasan, rekomendasi produk, hingga analisis kompleks langsung dari berbagai sumber dalam satu tampilan AI Snapshot.
Tren ini menandakan peralihan ke arah pengalaman penelusuran yang lebih interaktif dan ramah pengguna di mana algoritma memahami dan mengantisipasi kebutuhan dan maksud pengguna.
Website yang informatif, terstruktur, dan memiliki sinyal E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) yang kuat, berpeluang besar muncul di area ini.
Cara Optimasi SGE
Saat ini, masih terlalu awal untuk mengetahui cara pasti mengoptimalkan konten untuk Google SGE (Search Generative Experience).
Namun, Anda bisa mulai dengan membuat konten yang langsung menjawab pertanyaan pengguna secara jelas dan lengkap.
Meski jawaban SGE dihasilkan oleh AI, Google tetap menyertakan tautan ke website relevan. Ini artinya, konten Anda masih berpeluang muncul jika memenuhi kriteria tertentu.
- Mulailah dengan jawaban langsung agar pengguna dan AI segera memahami inti dari konten Anda.
- Gunakan markup schema untuk membantu mesin pencari membaca struktur konten Anda dengan lebih baik.
- Fokus pada intent pengguna (user intent), bukan hanya menargetkan keyword semata.
- Tambahkan bagian FAQ dan subjudul yang jelas agar konten mudah dipindai oleh AI dan pembaca.
- Sertakan opini atau analisis ahli untuk memberi nilai tambah dan sudut pandang unik.
- Gunakan bahasa yang sederhana dan struktur yang rapi seperti heading, bullet, dan paragraf pendek.
- Bangun otoritas pada niche tertentu agar website Anda lebih dipercaya oleh AI.
- Berikan data baru atau informasi orisinal yang belum banyak dibahas oleh website lain.
Ada baiknya mulai mempertimbangkan bagaimana Anda bisa menerapkan faktor-faktor di atas ke dalam strategi konten Anda.
Namun, jangan tinggalkan praktik SEO hanya karena kehadiran SGE. Meskipun hasil pencarian yang dihasilkan AI berpotensi mengubah perilaku pengguna, hasil pencarian organik tradisional masih tetap tampil di SERP dan tetap relevan dalam strategi SEO jangka panjang.
Perlu diingat, hingga saat ini masih terlalu dini untuk mengetahui seberapa sering pengguna akan mengandalkan SGE sepenuhnya.
Banyak pengguna kemungkinan tetap memilih mengklik hasil pencarian biasa, terutama saat mereka mencari informasi yang lebih lengkap, terpercaya, atau bersifat komparatif.
2. GEO (Generative Engine Optimization)
Jika dulu fokus SEO adalah mengoptimalkan halaman agar muncul di hasil pencarian Google, kini muncul tantangan baru.
Bagaimana membuat konten Anda digunakan dan dikutip oleh AI generatif seperti ChatGPT, Gemini, Bing Chat atau Claude saat mereka menjawab pertanyaan pengguna.
semakin populernya chatbot AI dan fitur pencarian generatif, banyak orang mulai mencari informasi langsung melalui percakapan dengan mesin AI, bukan lagi sekadar mengetik di kotak pencarian.
Dalam model ini, konten Anda tidak perlu berada di posisi #1 Google, tapi perlu dikenali, dipahami, dan dipercaya oleh AI sebagai sumber yang relevan untuk dijadikan referensi.
GEO hadir sebagai respons terhadap perubahan perilaku pengguna yang kini lebih banyak berinteraksi dengan LLM (Large Language Models) seperti ChatGPT dan Google SGE.
Cara Optimasi GEO
Anda perlu mulai berpikir: bagaimana caranya agar konten saya dipilih dan dikutip langsung oleh mesin seperti ChatGPT, Gemini, atau Google SGE saat mereka menjawab pertanyaan pengguna?
- Gunakan bahasa alami dan mudah dipahami dengan gaya percakapan yang jelas, lugas, dan bebas jargon, seolah Anda menjelaskan pada teman.
- Fokus pada keakuratan dan kedalaman informasi agar AI mengenali konten Anda sebagai sumber yang valid dan bernilai.
- Buat konten yang mudah dirangkum dengan paragraf pendek, struktur rapi, dan elemen visual seperti heading atau bullet point.
- Bangun kredibilitas dan otoritas melalui profil penulis yang jelas, bukti keahlian, serta referensi dari sumber terpercaya.
- Perbanyak konten Q&A dan long-tail keyword untuk menjawab pertanyaan spesifik yang sering digunakan dalam pencarian berbasis AI.
GEO dan SGE memiliki pendekatan optimasi yang hampir serupa, karena keduanya berfokus pada bagaimana konten dipahami, dirangkum, dan dijadikan referensi oleh mesin pencari berbasis AI.
Penting untuk diingat bahwa GEO bukan pengganti SEO, melainkan perlu dijalankan berdampingan.
Di satu sisi, Anda tetap harus mengoptimalkan halaman agar muncul di SERP. Di sisi lain, Anda juga harus menyesuaikan gaya dan struktur konten agar dikenali oleh mesin AI generatif.
3. AEO (Answer Engine Optimization)
AI dan chatbot kini sedang merevolusi cara pengguna mencari dan menemukan informasi. Sebagai respons terhadap perubahan ini, kita mulai menerapkan Answer Engine Optimization (AEO).
Strategi SEO yang fokus pada memberikan jawaban langsung dan akurat yang bisa langsung ditampilkan oleh mesin pencari.
AEO menjadi kunci untuk memenangkan perhatian tanpa harus mengandalkan klik.
Tren pencarian sekarang semakin bergeser ke arah zero-click search, di mana pengguna tidak lagi mengunjungi website.
AEO menjadi semakin krusial ketika dikombinasikan dengan SGE dan pencarian suara (voice search), di mana asisten AI memilih jawaban terbaik dari konten yang dianggap paling relevan, terstruktur, dan terpercaya.
Cara Mengoptimalkan Konten untuk AEO
Dengan menerapkan praktik ini, Anda tidak hanya meningkatkan peluang tampil di fitur seperti featured snippet dan People Also Ask, tetapi juga siap menghadapi tren SEO masa depan yang berbasis jawaban cepat dan pencarian generatif.
Agar konten Anda lebih mudah dikenali dan ditampilkan oleh mesin pencari seperti Google, ikuti langkah-langkah berikut:
- Identifikasi dan gunakan kata kunci percakapan yang menyerupai cara pengguna bertanya secara alami, terutama untuk pencarian berbasis suara dan AI.
- Susun konten dengan gaya tanya-jawab yang menjawab pertanyaan umum seputar topik yang Anda bahas secara langsung dan informatif.
- Gunakan format yang disukai untuk snippet, seperti bullet point, tabel, atau paragraf singkat agar mudah dipindai mesin pencari.
- Implementasikan schema markup (seperti FAQ dan HowTo) untuk membantu mesin pencari memahami struktur dan konteks konten Anda secara lebih akurat.
Meskipun SEO dan AEO tidak sepenuhnya identik, keduanya dapat diharmoniskan dalam strategi digital yang saling melengkapi. SEO tetap penting untuk struktur website, teknikal, dan pengoptimalan jangka panjang, sementara AEO fokus pada menjawab pertanyaan pengguna dengan tepat, cepat, dan kontekstual.
Konten yang baik dioptimalkan untuk menjawab dengan jelas, disusun dengan rapi, dan didukung data yang kredibel — agar bisa digunakan dalam berbagai jenis hasil pencarian.
4. Zero-Click Searches
Zero-click searches semakin meningkat dari tahun ke tahun, menandakan tren baru di mana pengguna tidak lagi mengklik hasil pencarian — baik organik maupun berbayar.
Faktanya Zero-Clicks Search, sekitar 50% pencarian di perangkat mobile dan hampir 25% di desktop berakhir tanpa satu pun klik. Artinya, pengguna merasa cukup dengan informasi yang langsung ditampilkan di halaman hasil pencarian (SERP), tanpa perlu mengunjungi situs web mana pun.
Ada banyak alasan mengapa pengguna tidak melakukan klik. Beberapa contoh umum dari zero-click searches adalah:
- Pencarian bisnis atau layanan lokal: Google menampilkan informasi langsung seperti alamat, jam operasional, nomor telepon, dan ulasan di fitur local pack atau map pack, sehingga pengguna tidak perlu membuka situs web.
- Konversi cepat atau perhitungan sederhana: Misalnya pencarian seperti “USD to EUR” atau “berapa 5 mil ke kilometer” langsung dijawab dengan alat konversi bawaan Google di SERP.
- Informasi publik atau tokoh terkenal: Ketika mencari selebritas atau tokoh publik, pengguna langsung disuguhi knowledge panel dengan data singkat seperti umur, profesi, dan karya terkenal.
Semua jenis pencarian di atas cenderung langsung memenuhi maksud pencarian (search intent) tanpa butuh interaksi lebih lanjut. Hal ini didukung oleh fitur SERP canggih dari Google seperti featured snippet, FAQ box, direct answer box, dan unit converter.
Dengan kata lain, Google sekarang tidak hanya menjadi mesin pencari, tetapi juga penyedia jawaban instan. Dan meskipun ini menantang dari sisi traffic, kesempatan tetap terbuka bagi brand untuk menjadi sumber jawaban terpercaya yang tampil langsung di hasil pencarian.
Strategi Menghadapi Zero-Click Search
Untuk meminimalkan dampak dari zero-click searches, Anda bisa menyesuaikan strategi SEO dengan menargetkan featured snippet, terutama untuk kueri yang biasanya tidak menghasilkan klik.
Seperti dijelaskan sebelumnya, ada berbagai alasan mengapa pengguna tidak melakukan klik—mulai dari munculnya definisi langsung, konversi cepat, hingga informasi publik yang ditampilkan secara instan.
Namun, kueri yang paling sering terdampak oleh zero-click biasanya memiliki karakteristik berikut:
- SERP menampilkan featured snippet yang dominan (misalnya definisi langsung).
- Keyword yang bersifat informatif dan umum, serta mudah dijawab oleh snippet tersebut.
Lalu, apakah menargetkan keyword semacam ini akan meningkatkan traffic?
Tidak secara langsung. Karena memang tujuan pencarian sudah terpenuhi tanpa klik. Namun, jika Anda berhasil mendapatkan featured snippet (dikenal juga sebagai “position zero”), Anda berada di posisi strategis.
Featured snippet bukan hanya memberi peluang klik tambahan dari pengguna yang penasaran, tetapi juga memperkuat visibilitas brand dan kredibilitas Anda di mata pengguna.
Langkah pertama untuk meraih posisi ini adalah melakukan analisis SERP, guna mengidentifikasi kueri mana yang menampilkan definisi atau featured snippet.
Setelah itu, optimalkan konten Anda secara khusus untuk menjawab kueri tersebut dengan format yang sesuai:
- Gunakan struktur konten yang mudah dipindai seperti bullet point, tabel, dan paragraf pendek agar lebih mudah dipilih Google sebagai featured snippet.
- Sisipkan nama brand atau CTA seperti “Pelajari selengkapnya di website kami” agar tetap mendapat eksposur meski tanpa klik.
- Fokuslah pada keyword dengan search intent yang sesuai karena masih berpotensi menghasilkan klik meskipun zero-click meningkat.
- Bangun kredibilitas dan otoritas topikal karena Google lebih cenderung menampilkan jawaban dari sumber yang dianggap tepercaya dan relevan.
5. Voice Search
“Hey Google”, “Hey Alexa”, “Hey Bixby”, “Hey Siri” dan inilah yang disebut voice search,
Dengan semakin banyaknya perangkat seperti smartphone, smart speaker, dan asisten virtual (Google Assistant, Siri, Alexa), cara orang mencari informasi berubah secara drastis.
Mereka tidak lagi menulis short-tail keyword, tetapi mengucapkan kalimat utuh seperti sedang bertanya kepada manusia.
Bagi pemilik bisnis dan praktisi SEO, ini bukan sekadar tren teknologi — ini sinyal penting untuk mengubah cara membuat dan menyusun konten agar bisa menjawab permintaan pencarian berbasis suara yang lebih alami dan percakapan.
Voice search memungkinkan pengguna mencari informasi dengan cepat dan hands-free, sehingga sangat cocok digunakan saat multitasking.
Lebih dari itu, voice search cenderung menghasilkan satu jawaban utama dari mesin pencari, bukan 10 link seperti hasil biasa. Maka dari itu, hanya konten yang paling relevan, informatif, dan mudah dibaca AI yang akan dipilih.
Strategi SEO untuk Voice Search
Berikut beberapa langkah praktis untuk menyesuaikan strategi SEO Anda dengan tren voice search:
- Gunakan kalimat alami dan berbentuk pertanyaan seperti “bagaimana cara…” atau “di mana bisa…” untuk menjawab pola bicara pengguna voice search.
- Buat konten yang ringkas dan jelas agar mudah ditampilkan sebagai featured snippet atau jawaban langsung oleh asisten suara.
- Susun konten dalam format Q&A atau FAQ untuk memudahkan mesin memahami dan menampilkan jawaban secara kontekstual.
- Optimalkan pencarian lokal dengan melengkapi profil Google Bisnis karena voice search sering digunakan untuk kebutuhan “near me”.
- Pastikan halaman Anda cepat dimuat karena asisten suara lebih memilih situs yang responsif untuk menyajikan jawaban secara instan.
6. Topical Authority & Content Depth
SEO kini semakin berfokus pada strategi untuk menunjukkan keahlian yang jelas dan mendalam dalam suatu topik tertentu—konsep ini dikenal sebagai topical authority.
Topical authority berarti menjadikan situs Anda sebagai sumber rujukan utama dalam sebuah niche, dengan konten yang komprehensif, konsisten, dan menyeluruh mencakup semua aspek dari topik tersebut.
Mesin pencari, terutama Google, semakin mengutamakan konten yang menunjukkan otoritas yang kuat. Dalam algoritmanya, Google menilai otoritas ini melalui prinsip E-E-A-T, yaitu Experience (pengalaman), Expertise (keahlian), Authoritativeness (kewenangan), dan Trustworthiness (kepercayaan).
Dengan membangun topical authority, Anda bukan hanya meningkatkan peluang untuk peringkat tinggi, tetapi juga memperkuat kepercayaan pengguna dan daya tahan konten Anda dalam jangka panjang.
Cara Optimasinya
Membangun topical authority membutuhkan pendekatan strategis dalam pembuatan dan pengoptimalan konten.
Strategi ini mencakup:
- Mengembangkan konten yang komprehensif, mendalam, dan berkualitas tinggi dalam topik tertentu.
- Menyusun katalog konten yang luas mencakup berbagai topik terkait dan subtopik yang saling melengkapi.
- Menerapkan arsitektur website yang terstruktur, memudahkan pengguna dan mesin pencari untuk menavigasi dan menemukan konten terkait dengan mudah.
Pendekatan ini dikenal sebagai strategi topic cluster.
Dalam strategi topic cluster, Anda mengorganisasi konten ke dalam kelompok halaman yang saling terhubung, dengan satu halaman utama (pillar page) sebagai inti yang didukung oleh berbagai halaman subtopik yang saling menaut satu sama lain secara internal.
Pilar konten ini membahas topik secara umum, sementara halaman-halaman pendukung mendalami aspek spesifik — semua terhubung untuk membentuk jaringan konten yang kuat dan saling memperkuat otoritas topikal Anda.
Dengan strategi ini, baik pembaca maupun mesin pencari akan lebih mudah memahami struktur informasi Anda, menjadikan website Anda sebagai sumber rujukan utama dalam niche yang Anda kuasai.
Laporan ini memberikan lima wawasan utama yang dapat Anda manfaatkan untuk menemukan peluang internal linking yang lebih efektif:
- Pages Crawl Depth: Menunjukkan berapa banyak klik yang dibutuhkan untuk menjangkau halaman-halaman tertentu di situs Anda. Perhatikan halaman yang terlalu dalam (deep pages) untuk menemukan peluang membuat tautan internal langsung, sehingga halaman tersebut lebih mudah diakses oleh pengguna dan mesin pencari.
- Jumlah Internal Link: Menampilkan seberapa banyak tautan internal yang terdapat di setiap halaman situs. Identifikasi halaman yang memiliki sedikit internal link, karena halaman-halaman ini bisa mendapatkan manfaat lebih dari peningkatan jumlah tautan untuk menambah visibilitas dan otoritasnya.
- Distribusi Internal Link: Memetakan seberapa seimbang distribusi link internal ke seluruh halaman. Tinjau halaman yang mendapat terlalu sedikit link juice, lalu perbaiki distribusinya agar semua halaman mendapat dukungan internal yang optimal dan adil.
- Masalah Internal Link: Menyoroti berbagai permasalahan dalam struktur internal link website Anda, seperti broken link, tautan yang berlebihan, atau tautan yang tidak relevan. Periksa dan perbaiki masalah ini untuk menjaga kualitas navigasi dan aliran link juice di dalam website.
- Halaman dengan LinkRank Tertinggi: Menunjukkan halaman yang memiliki pengaruh tertinggi dalam hal internal link. Gunakan halaman-halaman ini untuk menempatkan tautan ke konten penting lainnya, karena mereka memiliki potensi besar dalam menyebarkan link juice ke seluruh bagian website.
Catatan:
Link juice adalah istilah yang mengacu pada nilai atau otoritas yang ditransfer dari satu halaman ke halaman lain melalui hyperlink. Memanfaatkan aliran link juice secara strategis adalah kunci dalam membangun struktur SEO yang solid.
Mengembangkan dan menghubungkan konten dalam suatu topik tertentu saja tidak cukup untuk membangun dan mempertahankan topical authority.
Agar brand Anda benar-benar diakui sebagai sumber informasi utama di niche tersebut, Anda perlu secara rutin memperbarui konten agar tetap relevan, akurat, dan bernilai bagi pengguna.
Dengan menjaga konten tetap up-to-date, Anda menunjukkan keahlian dan komitmen terhadap kualitas informasi — dua hal yang sangat dihargai oleh mesin pencari dan audiens.
7. Local SEO
SEO lokal justru menjadi senjata utama untuk menarik perhatian pelanggan terdekat secara cepat dan tepat sasaran.
Faktanya, pencarian seperti “terdekat dari saya” atau “buka sekarang” terus meningkat dan Google semakin mengutamakan hasil berdasarkan lokasi pengguna.
Hasil pencarian lokal kini semakin kaya dan beragam, mulai dari local pack, knowledge panel, hingga image carousel yang langsung menyajikan informasi penting kepada pengguna tanpa harus klik lebih jauh. Muncul di berbagai elemen ini kini menjadi kunci keberhasilan dalam strategi SEO lokal.
Artinya, optimasi SEO lokal tidak bisa berhenti hanya di Google Business Profile (GBP). Anda perlu membangun kehadiran online yang menyeluruh dan terpercaya, agar brand Anda diakui sebagai entitas lokal yang relevan dan otoritatif.
Faktor-faktor seperti ulasan pelanggan, penyebutan bisnis Anda di media online, hingga penggunaan data terstruktur (schema markup) memainkan peran besar dalam meningkatkan visibilitas lokal Anda di mata mesin pencari.
Cara Memanfaatkan Tren SEO Locak
Fokuslah membangun reputasi dan visibilitas bisnis Anda di komunitas lokal sebagai langkah penting untuk meningkatkan peringkat pencarian lokal.
Mulailah dengan memastikan strategi local SEO:
- Optimalkan Google Business Profile (GBP): Lengkapi informasi bisnis Anda seperti alamat, jam operasional, nomor telepon, link website, dan foto terbaru. Semakin lengkap dan aktif, semakin besar peluang tampil di Local Pack.
- Konsistensi NAP (Name, Address, Phone Number): Pastikan nama, alamat, dan nomor telepon Anda konsisten di semua direktori online seperti Google, Bing, Yelp, dan media sosial.
- Dapatkan dan kelola ulasan lokal: Ulasan positif dari pelanggan lokal meningkatkan kepercayaan dan jadi sinyal kuat bagi Google bahwa bisnis Anda layak ditampilkan di hasil pencarian.
- Gunakan keyword lokal dan konten berbasis wilayah: Tulis konten yang menyebut lokasi target Anda, seperti “jasa SEO di Bandung” atau “restoran keluarga Jakarta Selatan”.
- Bangun backlink lokal: Coba tampil di media lokal, blog komunitas, asosiasi bisnis wilayah, atau sponsor event lokal untuk meningkatkan otoritas domain secara regional.
Selanjutnya, kelola ulasan pelanggan secara aktif. Dorong pelanggan untuk meninggalkan ulasan di Google, Yelp, dan platform lain yang sering digunakan calon pelanggan lokal.
Jangan lupa untuk menanggapi semua ulasan, baik positif maupun negatif, sebagai bentuk kepedulian dan pelayanan profesional.
Tingkatkan juga fungsi website Anda sebagai pusat informasi lokal. Buatlah konten yang benar-benar relevan dengan audiens lokal, seperti:
- Halaman khusus untuk tiap lokasi layanan dengan insight lokal yang unik
- Kisah sukses atau testimoni pelanggan dari wilayah setempat
- Artikel atau panduan yang membahas info lingkungan, komunitas, atau event lokal
8. Brand Authority = SEO Authority
Brand yang kuat bukan hanya memenangkan hati pengguna, tetapi juga kepercayaan mesin pencari. Google semakin memprioritaskan otoritas merek sebagai sinyal kualitas.
Semakin dikenal dan dipercaya sebuah brand di ekosistem digital, semakin besar peluangnya untuk mendominasi hasil pencarian.
Ini bukan lagi soal sekadar membidik keyword, tapi bagaimana brand Anda diakui, disebut, dan direferensikan secara luas di berbagai channel online.
Cara Membangun Brand Authority
Membangun brand authority yang berdampak langsung pada performa SEO bisa dilakukan dengan cara:
- Konsistensi brand di seluruh channel digital: Gunakan tone, visual, dan pesan yang sama di website, media sosial, dan konten promosi.
- Eksistensi di luar website Anda: Merek yang sering disebut di situs lain, diberi backlink, atau dibicarakan di forum dan media sosial akan lebih dipercaya Google.
- Keahlian yang terbukti: Tampilkan kredensial, studi kasus, testimoni, atau publikasi yang membuktikan Anda ahli di bidang tersebut.
- Aktif menjawab kebutuhan audiens: Bangun komunitas, edukasi pasar melalui konten, dan hadir secara aktif di platform tempat audiens Anda berada.
Brand yang memiliki otoritas kuat akan lebih mudah mendapatkan backlink berkualitas, muncul di snippet, direkomendasikan oleh AI seperti SGE, hingga dipilih dalam voice search. Singkatnya, di tahun 2025 dan seterusnya, brand Anda adalah strategi SEO Anda.
9. User Experience (UX)
Google menekankan pentingnya pengalaman pengguna (user experience) sebagai bagian utama dari peringkat pencarian.
Salah satu aspek terpenting dalam pengalaman pengguna adalah page experience, yang mencakup mobile-friendly, keamanan situs (HTTPS), dan kemudahan navigasi.
Untuk menilai seberapa ramah situs Anda terhadap pengguna, Google menggunakan metrik khusus yang disebut Core Web Vitals. Tiga metrik utamanya meliputi:
- Largest Contentful Paint (LCP): Mengukur seberapa cepat konten utama halaman ditampilkan kepada pengguna.
- Interaction to Next Paint (INP): Mengukur kecepatan respons halaman terhadap interaksi pengguna, seperti klik atau input.
- Cumulative Layout Shift (CLS): Mengukur stabilitas tampilan selama proses loading, mencegah elemen berpindah secara tiba-tiba.
Mengoptimalkan Core Web Vitals bukan hanya demi mematuhi standar Google, tapi juga untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mengurangi bounce rate, yang pada akhirnya memperkuat posisi Anda di hasil pencarian.
Cara Mengoptimasi UX
Membangun website yang ramah pengguna berarti menghadirkan pengalaman yang cepat, nyaman, dan mudah diakses.
Salah satu cara terbaik mencapainya adalah dengan mengoptimalkan elemen-elemen penting yang berdampak langsung pada user experience, seperti kecepatan halaman dan navigasi.
Mulailah dengan praktik terbaik berikut:
- Percepat waktu loading halaman dengan mengompres gambar, menghapus plugin yang tidak digunakan, serta meminimalkan file JavaScript dan CSS.
- Gunakan tema yang mobile-responsive, pilih dari pustaka resmi platform seperti WordPress, Shopify, atau lainnya.
- Buat menu utama yang rapi dan logis, sehingga pengunjung mudah menemukan informasi yang dibutuhkan.
- Hindari penggunaan pop-up berlebihan; jika diperlukan, cukup satu pop-up yang ringan dan mudah ditutup per halaman.
- Gunakan font web standar dengan ukuran yang cukup besar, agar teks mudah dibaca di berbagai perangkat.
- Aktifkan SSL dan HTTPS dengan bantuan penyedia hosting Anda, untuk memberikan keamanan saat pengunjung menjelajah situs Anda.
Setelah semua perubahan diterapkan, jangan lupa untuk mengukur performanya — gunakan tools seperti Google PageSpeed Insights atau Web Vitals untuk mengetahui apakah pengalaman pengguna Anda sudah benar-benar optimal.
10. Pergeseran Search Intent
Perilaku pencarian pengguna terus berubah. Kini, search intent semakin bergeser ke arah keyword transaksional dan komersial, seiring Google mengkalibrasi ulang tampilan SERP untuk mengalihkan fokus dari konten yang hanya bersifat informatif.
State of Search menunjukkan bahwa Google mulai menyeimbangkan ulang hasil pencarian, dengan peningkatan signifikan pada kelompok keyword komersial dan transaksional.
Sebaliknya, keyword bernuansa informatif dan navigasional justru menurun, menandakan fokus algoritma kini condong pada hasil pencarian yang berorientasi pada aksi atau keputusan pembelian.
Search intent memang sejak lama menjadi komponen krusial dalam strategi SEO, karena memastikan konten benar-benar menjawab kebutuhan dan tujuan pengguna.
Namun, perkembangan AI dan teknologi pencarian berbasis percakapan mengubah cara orang berinteraksi dengan mesin pencari.
Pengguna kini makin sering mengajukan pertanyaan secara natural, menginginkan jawaban instan, bahkan menggunakan voice search untuk pengalaman yang lebih cepat dan efisien.
Menyesuaikan Strategi SEO dengan Pergeseran Search Intent
Untuk menghadapi perubahan dalam perilaku pencarian pengguna, penting bagi Anda untuk meninjau ulang dan menyelaraskan strategi konten agar tetap relevan dan kompetitif di era SEO yang terus berkembang.
Berikut langkah-langkah strategis yang bisa Anda lakukan:
- Pahami intent baru pengguna: Untuk menggali bagaimana keyword dalam niche Anda kini digunakan, terutama yang bersifat transaksional dan komersial. Analisis pertanyaan dan frasa yang muncul agar konten Anda mampu menjawab kebutuhan pengguna secara tepat sasaran.
- Optimalkan untuk pencarian transaksional: Pastikan halaman produk, halaman harga, dan konten berorientasi transaksi lainnya dioptimasi baik untuk mesin pencari maupun pengalaman pengguna.
- Pantau performa secara aktif: Amati dampak dari perubahan ini terhadap trafik dan konversi, Anda bisa terus menyesuaikan strategi agar tetap selaras dengan dinamika search intent pengguna.
- Terus pantau tren topikal: Pergeseran search intent adalah proses yang terus berjalan. Dengan mengidentifikasi topik-topik baru yang sedang naik daun dan pastikan strategi konten Anda ikut berevolusi seiring dengan kebutuhan audiens.
SEO masa kini bukan hanya soal ranking — tapi soal relevansi dan ketepatan menjawab maksud pencarian. Dengan perpaduan adaptasi, data, dan strategi cerdas, Anda bisa tetap unggul di tengah perubahan algoritma dan perilaku pengguna.
11. Keyword Research
Untuk brand yang masih baru atau memiliki website dengan otoritas rendah, riset keyword yang sangat terfokus adalah strategi yang wajib diutamakan.
Daripada bersaing di kata kunci umum yang sudah padat saingan, lebih baik Anda menyasar long-tail keywords — keyword pencarian yang lebih panjang dan spesifik.
Faktanya, kata kunci dengan 10–15 kata mendapatkan klik 1,76 kali lebih banyak dibandingkan kata tunggal.
Alasannya sederhana:
- Frasa ini lebih mudah diraih karena sedikit website yang menargetkannya.
- Penggunanya lebih jelas niatnya — mereka tahu apa yang mereka cari.
Contohnya, orang yang mencari “laptop gaming budget terbaik di bawah 8 juta” jauh lebih siap membeli dibanding mereka yang hanya mengetik “laptop.”
Dengan menargetkan keyword yang sangat spesifik seperti ini, Anda bukan hanya memperbesar peluang tampil di halaman atas, tapi juga menjangkau audiens yang siap untuk dikonversi menjadi pelanggan.
12. Alat AI Mengubah Alur Kerja dan Strategi SEO
Peran alat berbasis AI dalam dunia SEO semakin dominan—membentuk ulang cara profesional SEO bekerja dan menyusun strategi.
Faktanya, 67% bisnis kini menggunakan AI untuk mendukung aktivitas SEO dan content marketing mereka. Ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi kecerdasan buatan bukan lagi tren, melainkan kebutuhan.
AI dalam mengolah data dalam jumlah besar, mengenali pola, dan memberikan insight secara instan. Dalam praktiknya, AI dapat membantu berbagai aspek teknis, seperti analisis on-page, technical audit, hingga keyword research — yang dulunya memakan waktu berjam-jam, kini bisa dilakukan dalam hitungan menit.
Penutup
SEO terus berkembang — dari optimasi tradisional hingga strategi cerdas berbasis AI seperti SGE, GEO, dan AEO.
Perubahan ini menuntut kita untuk lebih adaptif, memahami intent pengguna, dan menyajikan konten yang bukan hanya relevan, tapi juga bernilai, terstruktur, dan mudah dipahami oleh mesin pencari.
Membangun otoritas topikal, menyesuaikan strategi untuk zero-click search, mengoptimasi untuk voice search, serta menerapkan riset keyword yang hiper-spesifik menjadi kunci dalam menghadapi masa depan SEO yang semakin kompetitif dan berbasis kecerdasan buatan.
Namun satu hal tetap sama, fokus pada pengalaman pengguna dan kualitas konten adalah fondasi dari semua strategi SEO yang berhasil.
Jadi, terus evaluasi, perbarui, dan perkuat konten Anda dengan wawasan yang mendalam, struktur yang rapi, dan pendekatan yang humanis.
Yuk, bagikan artikel ini ke teman atau rekan kerja yang juga ingin memahami masa depan SEO! Jangan ragu untuk tinggalkan komentar jika kamu punya pertanyaan atau insight tambahan.
Dan pastikan untuk subscribe agar kamu nggak ketinggalan update terbaru seputar strategi digital dan tren SEO ke depan!