Dailys Labs / Blog / SEO / On-Page SEO / SEO Writing: Panduan Lengkap untuk Menulis dengan Mengoptimalkan SEO

SEO Writing: Panduan Lengkap untuk Menulis dengan Mengoptimalkan SEO

Setiap hari, calon pelanggan Anda sedang mencari solusi di Google. Ketika mengetik keyword yang relevan dengan produk atau layanan Anda. Di saat itulah, Anda tentu ingin website Anda muncul di posisi teratas hasil pencarian (SERP)

Untuk mencapai posisi tersebut, Anda membutuhkan lebih dari sekadar tulisan yang enak dibaca. Anda butuh konten yang dioptimasi secara strategis untuk mesin pencari.

SEO writing bukan sekadar menulis artikel lalu menyisipkan keyword. Ini adalah pendekatan menyeluruh yang memadukan riset keyword, struktur konten yang tepat, serta pengalaman pengguna yang optimal, agar konten Anda mudah ditemukan oleh Google dan tetap relevan serta menarik bagi pembaca.

Dalam panduan ini, kami akan membagikan 9 tips SEO writing yang terbukti efektif untuk membantu konten Anda naik peringkat, menjangkau lebih banyak audiens, dan mendatangkan calon pelanggan.

Ayo, mulai sekarang.

Apa itu SEO Writing?

SEO writing adalah proses merencanakan, menulis, dan mengoptimasi konten dengan tujuan utama agar konten tersebut muncul di peringkat atas hasil pencarian mesin pencari seperti Google, berdasarkan keyword yang relevan.

Berbeda dari penulisan biasa, SEO writing menggabungkan strategi penulisan konten dengan teknik search engine optimization. Artinya, konten tidak hanya harus menarik dan informatif bagi pembaca, tetapi juga harus terstruktur dan terarah agar mudah dipahami oleh algoritma mesin pencari.

Dalam praktiknya, SEO writing melibatkan beberapa elemen penting, seperti:

  • Melakukan riset keyword untuk memahami apa yang dicari audiens
  • Menyusun konten yang bernilai, relevan, dan menjawab kebutuhan pengguna
  • Membantu mesin pencari memahami isi atau struktur konten Anda
  • Mengoptimasi elemen teknis seperti meta tag, internal link, dan panjang konten

Mengapa SEO Writing Penting?

SEO writing penting karena membantu konten Anda ditemukan oleh orang-orang yang memang sedang mencari topik tersebut di mesin pencari seperti Google. Semakin relevan dan teroptimasi konten Anda, semakin besar peluangnya muncul di hasil pencarian teratas.

Tanpa konten yang segar dan berkualitas, mesin pencari tidak punya apa pun untuk ditampilkan.

Inilah sebabnya mengapa SEO writing menjadi bagian penting dalam strategi digital Anda. Konten yang ranking tinggi di Google mampu mendatangkan lebih banyak trafik, prospek (leads), dan pada akhirnya, meningkatkan pendapatan bisnis Anda.

Tapi apa sebenarnya yang membuat penulisan SEO itu efektif?

Berikut beberapa praktik terbaik dalam penulsian SEO yang terbukti mendukung performa konten di hasil pencarian:

  • Mengutamakan kualitas dan informasi yang berguna
  • Menjawab search intent, yaitu maksud di balik pencarian pengguna
  • Menggunakan heading dan subheading yang kaya kata kunci
  • Menyertakan gambar, video, atau media visual lainnya
  • Membuat konten mudah dibaca
  • Menambahkan internal link ke konten relevan lainnya

Namun yang paling penting, konten Anda harus tetap memprioritaskan pengalaman pengguna. SEO hanya akan menjadi jembatan yang menghubungkan pengguna dengan konten Anda, tapi kontennya sendiri harus memberi nilai.

Penulisan SEO yang efektif bukan hanya tentang teknik optimasi, tapi bagaimana Anda menyampaikan informasi yang relevan, mudah dipahami, dan berguna bagi audiens Anda.

Perbedaan SEO Writing vs Artikel SEO

Banyak orang mengira SEO writing dan artikel SEO adalah dua hal yang sama. Padahal, meskipun saling berkaitan erat, keduanya memiliki peran, fungsi, dan ruang lingkup yang berbeda dalam strategi pemasaran konten.

AspekSEO WritingArtikel SEO
DefinisiTeknik menulis konten yang dioptimasi agar ramah mesin pencariKonten artikel (biasanya blog) yang ditulis menggunakan teknik SEO writing
Fokus UtamaProses penulisan: struktur, keyword, intent, heading, optimasi teknisHasil akhir: konten siap publish dan teroptimasi untuk ranking
Bentuk KontenBisa diterapkan di semua jenis halaman (blog, landing page, produk, FAQ, dll.)Umumnya berupa artikel blog, panduan, listicle, atau konten edukatif
TujuanMembuat konten yang bisa dibaca manusia & dipahami mesin pencariMeningkatkan trafik organik, visibilitas brand, dan konversi bisnis
ContohTeknik menulis halaman “Jasa SEO WordPress Indonesia” dengan optimasi lengkapArtikel: “10 Tips SEO Writing Agar Website Ranking di Google”
Titik AkhirStrategi berkelanjutan (bagian dari proses content strategy jangka panjang)Produk jadi berupa konten/artikel yang dipublikasikan di website atau blog
HubunganMerupakan metode/pendekatanMerupakan hasil dari penerapan metode SEO writing

SEO Writing = Cara dan teknik menulis konten SEO-friendly.
Artikel SEO = Konten jadi hasil dari proses SEO writing.

12 Tips Membuat Konten yang Teroptimasi SEO

Membuat konten yang SEO-friendly bukan sekadar menyisipkan keyword. Anda perlu pendekatan strategis agar konten bisa bersaing di hasil pencarian dan tetap memberikan pengalaman yang baik bagi pembaca.

Berikut beberapa tips penting untuk membuat konten yang teroptimasi secara SEO:

1. Temukan Primary Keyword

Langkah pertama dalam menulis artikel SEO-friendly yang efektif adalah melakukan riset keyword secara menyeluruh, yang bertujuan untuk menemukan primary keyword.

Primary Keyword adalah kata kunci utama yang paling relevan, akurat, dan potensial untuk mendatangkan trafik ke website Anda. Primary keyword ini akan menjadi pusat dari seluruh strategi optimasi on-page, mulai dari struktur konten hingga elemen teknis seperti judul, meta description, dan URL.

Dalam menentukan keyword utama, Anda tidak hanya perlu mempertimbangkan “apa yang dicari orang,” tetapi juga “apakah website Anda mampu bersaing untuk keyword tersebut”.

Tapi bagaimana Anda tahu mana yang harus dipilih sebagai keyword utama? Berikut beberapa tips untuk membantu Anda memilihnya secara strategis:

  • Relevan dengan Topik: Pastikan keyword yang Anda pilih sesuai dengan isi konten. Jangan gunakan keyword yang tidak nyambung dengan topik utama atau niche bisnis Anda.
  • Search Volume (Volume Pencarian): Lihat seberapa sering keyword tersebut dicari setiap bulannya. Keyword dengan volume tinggi menjanjikan lebih banyak trafik, namun bisa juga lebih kompetitif.
  • SEO Difficulty (Keyword Difficulty): Metrik ini menunjukkan tingkat persaingan SEO untuk keyword tersebut. Jika website Anda masih baru, lebih baik memilih keyword dengan tingkat kesulitan rendah hingga sedang.
  • Average Monthly Clicks (CTR organik): Jangan hanya lihat pencariannya—perhatikan juga seberapa banyak klik yang dihasilkan. Beberapa keyword memiliki volume tinggi, tapi CTR rendah karena hasil pencariannya dipenuhi iklan atau featured snippet.
  • Cost Per Click (CPC): Angka ini bukan hanya relevan untuk iklan, tapi juga memberi sinyal seberapa komersial dan bernilai keyword tersebut. CPC tinggi biasanya menandakan keyword dengan niat beli (transactional intent).

Pastikan penggunaannya alami dan tidak dipaksakan, agar tetap nyaman dibaca manusia sekaligus mudah dipahami oleh mesin pencari.

2. Tentukan Secondary Keyword

Setelah Anda memilih keyword utama, jangan berhenti di situ. Untuk menjangkau lebih banyak kueri pengguna dan memperkuat konteks topik, Anda perlu menyusun dan menyisipkan secondary keyword.

Secondary keyword adalah variasi kata kunci yang masih relevan dengan topik utama namun memiliki bentuk atau sudut pandang yang berbeda.

Secondary keyword tidak harus memiliki volume pencarian besar. Yang terpenting adalah tetap relevan dengan topik utama dan mampu menjawab berbagai variasi maksud pencarian (search intent) pengguna. Dengan mengontrol kepadatan variasi keyword ini secara alami di dalam konten, Anda juga menghindari penggunaan berulang keyword utama yang berlebihan (keyword stuffing) sehingga konten tetap enak dibaca, tidak terkesan spam (keyword density), dan tetap optimal secara SEO.

Secondary keyword ini bisa berupa:

  • Sinonim dan variasi frasa: Gunakan kata lain yang memiliki makna serupa dengan keyword utama. Ini membuat tulisan lebih alami dan tetap menjaga relevansi konten dengan topik utama.
  • Long-Tail Keyword: Tambahkan Long-Tail Keyword dan spesifik. Biasanya memiliki volume lebih kecil, tapi menjangkau pengguna dengan tujuan pencarian yang lebih jelas dan niat konversi yang lebih tinggi.
  • Keyword Berdasarkan Search Intent: Pahami maksud di balik pencarian: apakah mereka ingin belajar, membeli, membandingkan, atau hanya menjelajah. Lalu sesuaikan pilihan keyword Anda dengan jenis intent tersebut agar konten terasa lebih relevan dan solutif.

3. Memenuhi Search Intent Pengguna

Setelah Anda berhasil mengidentifikasi dan memilih keyword yang tepat, Anda perlu memastikan bahwa konten yang Anda buat benar-benar memenuhi search intent.

Search intent adalah tujuan atau alasan mengapa pengguna melakukan pencarian atau apa yang sebenarnya ingin dicapai pengguna saat mereka mengetikkan sebuah keyword.

Untuk mengoptimalkan konten berdasarkan search intent, Anda harus memahami empat jenis utama intent pencarian berikut:

Informational Intent

Pengguna mencari informasi, bukan langsung membeli.

Pengguna dengan informational intent merupakan tahap awal perjalanan pencarian. Mereka ingin memahami suatu topik, mencari informasi umum, atau menemukan jawaban atas pertanyaan yang mereka miliki.

Tujuan pengguna pada tahap ini adalah untuk mengumpulkan informasi, memperluas wawasan, dan memahami dasar dari topik yang dicari. Mereka ingin tahu, bukan langsung bertindak.

Contohnya seperti: “apa itu SEO”, “cara kerja algoritma Google”, atau “tips menulis artikel SEO”.

Untuk menjawab kebutuhan ini, jenis konten yang paling tepat adalah artikel edukatif, panduan langkah demi langkah (how-to), infografik, atau video penjelasan yang membahas topik secara rinci dan terstruktur.

Navigational Intent

Pengguna sudah tahu ke mana mereka ingin pergi.

Dalam navigational intent, pengguna sudah tahu nama merek, layanan, atau website yang ingin mereka kunjungi. Mereka hanya menggunakan Google atau mesin pencari lainnya sebagai jalan pintas menuju halaman yang mereka maksud, bukan untuk membandingkan atau mencari informasi baru.

Tujuan pengguna di sini adalah untuk menemukan dan mengakses halaman atau brand tertentu dengan cepat dan langsung. Mereka tidak mencari informasi baru, melainkan ingin langsung menuju ke halaman tertentu.

Contoh pencariannya antara lain: “login Google Search Console”, “dailys labs”, atau “Ahrefs blog”.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, Anda perlu memastikan halaman-halaman penting di website Anda, seperti homepage, halaman layanan, halaman login, atau bagian brand profile, dioptimalkan agar mudah ditemukan di Google.

Selain itu, struktur navigasi internal dan meta tag juga harus membantu mesin pencari memahami dan menampilkan halaman tersebut secara akurat.

Commercial Intent

Pengguna mulai menimbang pilihan sebelum membeli.

Commercial intent muncul saat pengguna telah sadar akan kebutuhannya dan sedang menelusuri berbagai opsi yang tersedia. Mereka mungkin belum siap membeli hari ini, tetapi sedang membandingkan layanan, melihat ulasan, atau mencari rekomendasi.

Tujuan pengguna di tahap ini adalah untuk membuat keputusan yang tepat. Mereka ingin menilai kelebihan dan kekurangan dari berbagai pilihan, membandingkan fitur atau harga, dan memilih penyedia yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

Pencarian keyword seperti: “review jasa SEO lokal terbaik”, “plugin SEO WordPress gratis vs berbayar”, atau “Ahrefs vs Semrush”.

Untuk menjawab intent ini, buatlah konten yang memberikan pandangan objektif dan membantu pengguna membuat keputusan seperti artikel perbandingan, review mendalam, studi kasus, atau daftar rekomendasi terbaik.

Anda bisa menyajikan kelebihan dan kekurangan, harga, fitur, hingga testimoni dari pengguna lain. Konten ini harus terasa netral, transparan, dan informatif.

Transactional Intent

Pengguna siap melakukan tindakan — beli, daftar, atau hubungi.

Transactional intent adalah jenis niat pencarian yang paling bernilai secara komersial. Pengguna dengan intent ini sudah berada di tahap akhir dari journey nya, mereka sudah tahu apa yang mereka butuhkan dan siap mengambil tindakan. Bisa itu membeli produk, mendaftar layanan, menghubungi tim sales, atau mengunduh sesuatu.

Tujuan pengguna pada tahap ini adalah untuk segera melakukan konversi. Mereka tidak ingin membaca panjang lebar lagi, tetapi mereka ingin akses cepat, CTA yang jelas, dan proses yang simpel.

Pengguna biasanya mengetik frasa seperti: “beli jasa SEO WordPress”, “daftar kursus SEO online bersertifikat”, atau “order artikel SEO premium”.

Untuk memenuhi niat ini, konten terbaik adalah landing page khusus yang menampilkan penawaran secara jelas.

Pastikan halaman tersebut berisi informasi produk atau layanan, harga, manfaat, testimoni pelanggan, serta tombol call-to-action (CTA) yang mencolok dan mudah diakses.

Bisa juga dilengkapi dengan formulir pemesanan, live chat, atau penawaran eksklusif untuk mempercepat konversi.

4. Buat Konten yang Berkualitas

Quality content adalah inti dari kesuksesan dalam SEO writing. anpa kualitas, semua strategi optimasi hanya akan jadi hiasan. Google makin pintar dalam menilai, bukan hanya soal panjang artikel atau banyaknya keyword, tapi apakah isi konten Anda benar-benar bermanfaat bagi pembaca.

Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan konten berkualitas?

Sederhananya, konten yang berkualitas itu akurat, bernilai, tidak asal salin, dan mampu menarik perhatian. Konten ini menjawab pertanyaan, memberi solusi, dan bikin pembaca merasa mereka datang ke tempat yang tepat.

Membuat konten seperti ini membutuhkan lebih dari sekadar kemampuan menulis. Anda butuh penulis yang memahami topiknya secara langsung, seseorang yang memiliki pengalaman atau keahlian di bidang tersebut. Terutama jika Anda membahas topik-topik sensitif atau berisiko tinggi—yang dikenal Google sebagai YMYL (Your Money or Your Life).

YMYL adalah istilah yang digunakan Google untuk menggambarkan konten yang bisa berdampak langsung terhadap kehidupan, keuangan, kesehatan, atau keselamatan seseorang.

Konten seperti inilah yang akan terus dibaca, dibagikan, dan membuat brand Anda dikenali sebagai sumber yang bisa diandalkan. Dan itulah inti dari SEO yang sebenarnya, membantu orang, bukan sekadar mengejar peringkat.

5. Struktur Content

Struktur konten yang rapi adalah salah satu kunci agar artikel Anda nyaman dibaca dan mudah dipahami, baik oleh manusia maupun mesin pencari. Di sinilah peran subheading (H2 hingga H6) menjadi sangat penting.

Selain membuat tulisan terlihat lebih terstruktur, penggunaan subheading juga membantu meningkatkan SEO. Dengan membagi konten menggunakan heading yang tepat, Anda:

  • Membuat konten lebih mudah dibaca dan dipindai (scannable)
  • Menyisipkan keyword dan sinonim secara alami
  • Membantu pembaca menemukan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat

Mulailah dengan menulis judul utama (H1) yang mengandung primary keyword Anda. Lalu, pecah isi konten menjadi beberapa H2 yang mewakili poin-poin utama. Jika di dalam H2 Anda perlu menjelaskan subpoin, gunakan H3, dan seterusnya. Atur seperti struktur bab dan subbab.

Dengan cara ini, Anda tidak hanya memudahkan pembaca, tetapi juga memberi sinyal yang jelas kepada mesin pencari tentang topik utama dan hubungan antar bagian dalam konten Anda.

6. Membuat Title Tag yang Menarik

Title tag adalah elemen penting dalam SEO on-page. Ini adalah judul halaman yang ditampilkan di hasil pencarian Google dan juga bagian pertama yang dibaca pengguna saat mereka melihat konten Anda di mesin pencari.

Artinya, title tag bukan hanya penting untuk Google, tapi juga sangat menentukan apakah pengguna akan mengklik atau melewatkan konten Anda.

Google menggunakan title tag untuk memahami topik utama halaman Anda. Semakin relevan dan jelas title tag yang Anda buat, semakin besar peluang konten Anda mendapatkan posisi lebih baik di hasil pencarian.

Bagi pengguna, title tag adalah kesan pertama dan seperti dalam banyak hal, kesan pertama sangat menentukan.

  • Gunakan primary keyword di awal judul: Letakkan keyword utama sedekat mungkin dengan awal title. Ini membantu Google memahami topik halaman Anda, sekaligus menunjukkan relevansi langsung kepada pencari.
  • Gunakan kata-kata yang menarik perhatian: Tambahkan power words seperti praktis, terbaik, mudah, lengkap, atau efektif bisa menambah daya tarik. Tujuannya adalah membuat judul lebih “klikable” tanpa terdengar clickbait. Bisa juga menggunakan angka, tanda kurung, atau tahun untuk membuatnya lebih mencolok di antara hasil pencarian lainnya.
  • Batasi panjang title tag sekitar 55–60 karakter:Tujuannya agar judul Anda tidak terpotong (truncated) di halaman hasil pencarian. Judul yang terpotong bisa mengurangi klik karena terlihat kurang profesional atau tidak informatif.

Hal yang sama perlu Anda terapkan pada konten Anda sendiri. Setiap halaman atau artikel sebaiknya memiliki title tag yang unik, padat, dan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian sekaligus mengirim sinyal yang jelas ke Google tentang isi halaman tersebut.

Jangan anggap sepele. Sebuah title tag yang baik bisa menjadi pembeda antara konten Anda diklik atau diabaikan di SERP.

7. Tulis Deskripsi Meta yang Relevan

Meta description adalah ringkasan singkat dari isi halaman Anda yang biasanya muncul tepat di bawah title tag di hasil pencarian Google. Meskipun tidak secara langsung memengaruhi peringkat (ranking), meta description memiliki peran besar dalam menarik perhatian pengguna dan meningkatkan CTR (Click-Through Rate).

Perlu diketahui, Google tidak selalu menampilkan meta description yang Anda tulis. Terkadang, Google akan menampilkan cuplikan konten yang dianggap lebih relevan dengan kueri pengguna.

Meski begitu, menulis meta description yang dioptimalkan tetap penting, karena versi Anda sering kali yang pertama muncul dan bisa menentukan apakah seseorang akan mengklik hasil Anda atau tidak.

Berikut tips untuk menulis meta description yang efektif:

  • Gunakan kalimat aktif, langsung ajak pembaca untuk melakukan sesuatu. Ini membuat deskripsi Anda terdengar lebih jelas dan personal.
  • Sisipkan kata kerja ajakan (action verbs) seperti “pelajari,” “temukan,” “baca selengkapnya,” atau “kupas tuntas.” Kata-kata ini memberi dorongan halus bagi pengguna untuk mengeklik.
  • Jaga agar tetap singkat dan padat. Di perangkat mobile, Google hanya menampilkan sekitar 105 karakter. Jadi cukup satu hingga dua kalimat pendek yang langsung to the point.
  • Gunakan target keyword Anda. Ini membantu pengguna langsung tahu bahwa konten Anda membahas topik yang mereka cari.

Terapkan prinsip yang sama saat Anda menulis meta description untuk konten Anda sendiri.

8. Optimalkan URL Slug

URL slug adalah bagian terakhir dari URL halaman Anda dan meskipun terlihat sederhana, elemen ini memainkan peran penting dalam SEO.

Google menggunakan URL slug sebagai salah satu sinyal untuk memahami topik halaman Anda, sehingga slug yang tepat dapat membantu meningkatkan relevansi dan potensi peringkat di hasil pencarian.

Agar URL slug Anda benar-benar optimal, berikut beberapa praktik terbaik yang perlu Anda terapkan:

  • Sertakan keyword utama Anda. Ini membantu Google dan pengguna langsung tahu apa topik halaman Anda. Contohnya, jika Anda menulis artikel tentang strategi SEO WordPress, slug seperti /seo-wordpress jauh lebih kuat ketimbang slug generik seperti /artikel-123.
  • Gunakan tanda hubung (-) untuk memisahkan kata. Jangan gunakan underscore (_), spasi, atau huruf acak. URL seperti domain.com/seo-wordpress-tools jauh lebih mudah dibaca dan dipahami daripada domain.com/seowordpresstools.
  • Hindari penggunaan tanggal. Menambahkan tanggal dalam slug, seperti /2021/strategi-seo, membuat konten Anda terlihat usang meskipun isinya masih relevan. Lebih baik buat slug yang bersifat evergreen dan tidak terikat waktu.
  • Buat slug yang ringkas dan jelas. Hindari slug panjang seperti /tips-optimasi-seo-untuk-website-wordpress-terlengkap-dan-terbaru, karena cenderung sulit dibaca dan terlihat spammy. Cukup gunakan frase pendek yang deskriptif dan padat.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda bisa membuat URL slug yang ramah SEO, mudah diingat oleh pengguna, dan meningkatkan peluang konten Anda tampil lebih tinggi di hasil pencarian Google.

Ingat, detail kecil seperti ini sering kali memberikan dampak besar untuk performa jangka panjang website Anda.

9. Buat Konten Anda Mudah Dibaca

Salah satu elemen penting dalam penulisan SEO yang efektif adalah readability, seberapa mudah konten Anda dipahami dan dinikmati oleh audiens.

Konten yang sulit dibaca tidak hanya membuat pengunjung cepat pergi (bounce), tapi juga memberi sinyal negatif ke Google bahwa halaman Anda tidak relevan atau tidak berkualitas.

Menggunakan subheading memang langkah awal yang bagus. Tapi untuk benar-benar membuat konten Anda nyaman dibaca, berikut beberapa hal penting yang perlu Anda terapkan:

  • Gunakan kalimat dan paragraf pendek. Hindari blok teks panjang yang melelahkan mata. Sebaiknya tulis paragraf maksimal 3–4 kalimat, dan jaga agar kalimat Anda tetap singkat, jelas, dan langsung ke intinya.
  • Pilih bahasa yang sederhana dan lugas. Tulis seperti Anda sedang menjelaskan ke orang awam. Hindari jargon teknis yang tidak perlu, kecuali benar-benar dibutuhkan (dan jelaskan jika digunakan).
  • Tambahkan elemen visual. Gambar, infografik, cuplikan video, atau grafik tidak hanya mempercantik tampilan, mereka juga membantu memperjelas informasi dan membuat konten lebih menarik. Visual sangat efektif untuk menjelaskan data atau proses yang rumit.
  • Gunakan bullet point atau daftar bernomor. Struktur seperti ini sangat membantu pembaca memindai informasi penting dengan cepat. Cocok untuk menyajikan daftar tips, fitur, langkah-langkah, atau manfaat produk.

Dengan menjaga konten Anda tetap mudah dibaca, bukan hanya tentang pengalaman pengguna, tapi juga meningkatkan peluang peringkat yang lebih baik di hasil pencarian.

10. Tambahkan Elemen Multimedia

Menambahkan gambar, video, infografik, atau audio ke dalam konten bisa membuat pembaca lebih betah dan tertarik. Konten jadi tidak membosankan, mudah dipahami, dan terasa lebih hidup.

Bahkan, untuk beberapa topik, Google cenderung menampilkan konten yang menyertakan multimedia karena dianggap lebih sesuai dengan apa yang dicari pengguna.

Dalam banyak kasus, Google menyadari bahwa pencari menginginkan format visual atau audio, terutama untuk keyword tertentu seperti tutorial, resep, ulasan produk, atau penjelasan teknis.

Beberapa jenis elemen multimedia yang bisa Anda tambahkan meliputi:

  • Gambar, untuk memperjelas isi atau memberikan ilustrasi visual.
  • Infografik, untuk menyajikan data, perbandingan, atau alur proses secara ringkas dan menarik.
  • Video, seperti penjelasan, demo produk, wawancara, atau tutorial praktis.
  • Audio, seperti podcast, narasi, atau rekaman wawancara yang bisa didengarkan sambil beraktivitas.

Selain membuat konten lebih menarik, multimedia juga memberi peluang tampil di hasil pencarian gambar dan video, sehingga bisa mendatangkan lebih banyak trafik.

11. Tambahkan Internal Link Secara Strategis

Internal link adalah tautan yang mengarah ke halaman lain di dalam website Anda sendiri. Meskipun terlihat sederhana, praktik ini sangat penting, baik untuk pengalaman pengguna maupun optimasi SEO.

Dari sisi pembaca, internal link membantu mereka menelusuri topik lebih dalam. Mereka bisa dengan mudah berpindah ke konten lain yang masih relevan tanpa harus kembali ke Google.

Sementara dari sisi SEO, internal link membantu mendistribusikan link equity (kekuatan ranking) ke halaman lain di situs Anda, sehingga seluruh konten bisa saling menguatkan dalam pencarian.

Tapi, tentu saja, penempatannya tidak boleh asal-asalan. Berikut prinsip penting dalam menambahkan internal link:

  • Gunakan anchor text yang relevan dan natural. Anchor text adalah kata atau frasa yang bisa diklik dan mengarah ke halaman lain. Pastikan kata tersebut benar-benar menggambarkan isi halaman yang dituju. Hindari frasa seperti “klik di sini” karena tidak memberikan konteks apa pun bagi pembaca maupun Google.
  • Pastikan tautan yang Anda tambahkan memang relevan. Jangan asal menambahkan link hanya demi SEO. Link yang baik harus terasa alami dan membantu pembaca menemukan informasi tambahan yang masih berhubungan.
  • Gunakan internal link untuk membangun otoritas topik. Ketika banyak halaman dalam situs Anda saling terhubung dan membahas topik yang sama secara mendalam, Google akan menilai bahwa Anda ahli di bidang tersebut.

Internal link yang baik bukan hanya meningkatkan durasi kunjungan dan navigasi pengguna, tapi juga membantu mesin pencari memahami struktur dan hierarki konten Anda.

12. Optimalkan Schema Markup

Schema markup adalah potongan kode khusus (dalam format JSON-LD, Microdata, atau RDFa) yang Anda tambahkan ke halaman website untuk membantu mesin pencari memahami konteks konten Anda secara lebih mendalam.

Berikut tips sederhana mengoptimalkan schema markup:

  • Gunakan Schema Sesuai Jenis Konten. Sesuaikan jenis schema dengan konten yang Anda buat. Misalnya:
    • Artikel blog: Article atau BlogPosting
    • Halaman produk: Product, Offer, AggregateRating
    • Halaman layanan: Service
    • Halaman FAQ: FAQPage
    • Layanan lokal: LocalBusiness
    • Ulasan: Review atau Rating
  • Gunakan Alat Bantu Resmi dari Google. Manfaatkan Rich Results Test untuk memeriksa apakah schema Anda valid. Anda juga bisa menggunakan Schema Markup Generator dari Yoast, Merkle atau Rank Math (jika pakai WordPress).
  • Tambahkan Informasi yang Bernilai. Masukkan data relevan dan lengkap, seperti nama produk, harga, rating, penulis, tanggal posting, hingga pertanyaan dan jawaban jika pakai FAQ schema. Data yang lebih lengkap akan meningkatkan peluang Anda tampil dalam rich snippets.
  • Jangan Overuse. Gunakan schema secara relevan dan proporsional. Hindari menambahkan markup untuk semua jenis konten jika tidak diperlukan. Fokus pada konten yang memang bisa mendapat nilai tambah dari rich results.

Kesimpulan

Mulailah perjalanan SEO Writing Anda.

Menulis artikel SEO bukan hanya soal menempatkan keyword di tempat yang tepat. Ini tentang memberikan nilai terbaik bagi pembaca, sekaligus memastikan konten Anda mudah ditemukan oleh mesin pencari.

Mulailah dengan riset keyword yang cermat, pahami intent pencarian, susun struktur konten dengan heading yang rapi, dan lengkapi dengan visual serta internal link yang relevan.

Gunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dibaca. Tambahkan elemen multimedia untuk meningkatkan daya tarik, serta optimalkan title tag, meta description, URL slug, dan schema markup agar konten Anda tampil maksimal di SERP.

Ingat, konten SEO yang baik bukan hanya muncul di halaman pertama, tapi juga mampu menjawab kebutuhan pengguna, membangun kepercayaan, dan mendorong tindakan. Fokus pada kualitas, dan biarkan optimasi bekerja secara alami untuk mendukung performa Anda.

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk menulis artikel SEO yang berkualitas, tim Dailys Labs siap membantu. Kami menawarkan layanan penulisan artikel SEO yang panjang, original, dan terstruktur, lengkap dengan riset keyword, optimasi on-page, serta strategi internal link yang efektif.


Jika Anda memiliki pertanyaan, pendapat, atau ingin berbagi pengalaman seputar SEO writing, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah. Kami senang berdiskusi dan akan dengan senang hati membalas setiap masukan yang Anda berikan.

Jangan lewatkan update strategi, tips, dan panduan SEO lainnya dari kami. Klik tombol Subscribe.

Derrel Gerary
Derrel Gerary

Derrel Gerary adalah SEO specialist sekaligus WordPress developer yang membantu website tampil optimal di hasil pencarian Google. Saya membuat konten yang bermanfaat, memberikan wawasan baru, dan memberikan nilai tambah bagi pembaca. Saya dikenal dengan pendekatannya yang to the point.

Articles: 25

Berlangganan Newsletter kami

Dapatkan berita terbaru kami!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *