Bayangkan punya satu konten yang terus-menerus mendatangkan pengunjung ke website Anda — hari ini, besok, bahkan bertahun-tahun ke depan. Tanpa perlu sering di-update, tanpa perlu promosi berulang.
Saatnya Anda mengenal konsep evergreen content, konten yang terus relevan, membawa trafik organik, dan memperkuat otoritas Anda di mata mesin pencari.
Artikel ini, Dailys Labs akan membantu Anda memahami apa itu konten evergreen, mengapa ia begitu berharga, dan bagaimana cara membuatnya dengan efektif.
Mari kita mulai!
Apa itu Konten Evergreen?
Konten evergreen adalah jenis konten yang tetap relevan dan bernilai untuk pembaca dalam jangka panjang — bahkan bertahun-tahun setelah pertama kali dipublikasikan.
Konten ini tidak cepat “kadaluarsa” dan hanya membutuhkan sedikit pembaruan agar tetap bisa diandalkan sebagai sumber informasi yang kuat — sehingga konten jenis ini akan tetap mendapatkan ranking di Google.
Kenapa disebut evergreen? Karena konten evergreen membahas topik inti yang cenderung stabil dan tidak terpengaruh oleh perubahan tren atau waktu.
Selain itu, search intent dari evergreen content umumnya bersifat informational. Saat pengguna benar-benar ingin tahu, memahami, atau mempelajari sesuatu yang mereka tanyakan.
Sebaliknya, konten seperti artikel tentang “tren SEO” bukanlah termasuk evergreen. Mengapa? Karena tren terus berubah seiring waktu. Apa yang dianggap penting atau relevan hari ini, bisa saja sudah usang atau tidak berlaku lagi.
Konten Seasonal vs Konten Trending vs Konten Evergreen
Dalam membuat strategi konten yang efektif, penting untuk mengenali tiga jenis konten utama: seasonal, trending, dan evergreen.
Masing-masing punya peran dan waktu yang tepat untuk digunakan. Yuk, kenali perbedaannya!
- Konten seasonal atau biasa disebut konten musiman ini dibuat khusus untuk momen tertentu, seperti hari natal, ramadhan, tahun baru, atau hari libur. Trafiknya biasanya naik tajam saat musimnya datang, tapi langsung turun setelahnya.
- Konten trending membahas topik yang lagi viral atau ramai diperbincangkan. Contohnya: “Tren SEO” atau “Update Algoritma Google Terbaru”. Jenis konten ini bisa menarik banyak trafik dalam waktu singkat, tapi cepat basi dan perlu segera diperbarui agar tetap relevan.
- Konten evergreen adalah konten yang selalu relevan sepanjang waktu. Contohnya seperti “Apa Itu SEO?” atau “Cara Membuat Blog untuk Pemula”. Konten ini bisa terus mendatangkan trafik dari Google tanpa perlu sering diperbarui. Cocok untuk investasi jangka panjang.
Manfaat Konten Evergreen
Mengapa banyak pakar digital marketing merekomendasikan evergreen content? Karena konten jenis ini bukan hanya kuat secara SEO, tapi juga efisien dan tahan lama.
Berikut beberapa manfaat utama yang membuat evergreen content layak jadi prioritas dalam strategi Anda:
1. Minimal Pembaruan
Konten evergreen tidak perlu sering diperbarui. Karena topiknya tetap relevan dalam jangka waktu panjang, Anda hanya perlu melakukan penyegaran ringan sesekali — misalnya menambahkan referensi baru atau memperbarui data statistik.
Ini menghemat waktu dan tenaga dibandingkan konten musiman atau trending yang cepat usang.
2. Trafik Website Konsisten dari Waktu ke Waktu
Salah satu kekuatan terbesar evergreen content adalah organic traffic yang stabil. Artikel seperti “cara membuat blog” atau “apa itu SEO” akan terus dicari, tidak peduli musim atau tren.
Dengan optimasi SEO yang baik, konten Anda bisa terus muncul di SERP, meningkatkan ranking halaman dan mendatangkan pengunjung baru setiap harinya.
3. ROI Lebih Tinggi
Dari segi biaya dan waktu produksi, evergreen content memberikan Return on Investment (ROI) yang sangat baik.
Investasi waktu dan sumber daya — Anda cukup membuatnya satu kali, dan hasilnya bisa bertahan lama. Konten ini bisa terus menghasilkan trafik, leads, bahkan penjualan tanpa perlu promosi dalam jangka panjang.
4. Meningkatkan Otoritas Website
Karena konten evergreen sering menjadi rujukan yang menjawab pertanyaan dasar atau penting, Anda bisa membangun otoritas dan kepercayaan di mata audiens maupun mesin pencari.
Ini sangat baik untuk membentuk reputasi sebagai sumber informasi terpercaya dalam niche Anda.
5. Potensi Backlink Lebih Besar
Konten yang informatif dan relevan sepanjang waktu cenderung lebih sering dijadikan referensi oleh blogger, penulis media, atau website lain.
Artinya, peluang mendapatkan backlink alami juga semakin tinggi dan ini sangat bagus untuk performa SEO jangka panjang.
6. Cocok untuk Strategi Content Marketing Jangka Panjang
Evergreen content bisa jadi fondasi strategi konten Anda. Konten ini cocok diintegrasikan dengan kampanye email, internal linking, hingga media sosial.
Karena sifatnya yang selalu relevan, Anda bisa terus menggunakannya dalam berbagai channel tanpa harus khawatir usang.
6 Tips Cara Membuat Konten Evergreen
Dibutuhkan strategi agar konten tersebut tetap relevan, terus mendatangkan trafik, dan tetap kuat di hasil pencarian dalam jangka panjang.
Berikut ini adalah empat tips penting untuk menciptakan evergreen content yang efektif:
1. Pilih Topik yang Relevan dan Jangka Panjang
Langkah pertama dan paling krusial adalah memilih topik yang bersifat jangka panjang dan terus dicari orang, bukan yang hanya viral sesaat. Fokuslah pada pertanyaan umum, konsep dasar, atau kebutuhan rutin dalam niche Anda.
Topik seperti ini selalu relevan, entah itu tahun ini atau lima tahun ke depan — karena selalu ada orang baru yang mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.
Untuk memastikan topik tersebut juga selaras dengan minat dan kebutuhan audiens Anda. Tidak semua topik yang jangka panjang cocok untuk setiap niche. Relevansi tetap menjadi kunci utama dalam menarik dan mempertahankan perhatian pembaca.
Setelah mendapatkan daftar topik yang potensial, cek juga konten yang saat ini menduduki peringkat teratas di SERP (Search Engine Results Page). Cukup masukkan priamary keyword ke Google, lalu perhatikan jenis konten apa yang muncul di halaman pertama: apakah itu panduan? listicle? video? atau artikel pendek?
Analisis ini akan memberi Anda gambaran tentang ekspektasi Google dan audiens terhadap topik tersebut—dan akan membantu Anda membuat konten yang kompetitif dan berkualitas tinggi.
2. Target Keyword yang Bersifat Evergreen
Setelah memilih topik yang tepat, langkah berikutnya adalah menargetkan keyword yang mengandung pertanyaan seperti “apa itu”. Jenis keyword informational sangat kuat karena mengarah pada intent pencarian yang informasional dan mendasar.
Contohnya, keyword evergreen Dailys Labs seperti:
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini selalu dicari sepanjang waktu karena mewakili kebutuhan dasar pengguna untuk memahami sebuah konsep atau istilah penting.
Selama ada pengguna baru yang masuk ke dunia tersebut — baik itu di bidang keuangan, digital marketing, kesehatan, atau lainnya, keyword ini akan tetap relevan.
3. Kenali Apa yang Diinginkan Audiens
Sebelum membuat konten, penting untuk memahami apa sebenarnya yang dicari dan dibutuhkan oleh audiens Anda.
Evergreen content juga relevan secara emosional dan praktis untuk target pembaca Anda.
Coba tanyakan hal ini:
- Masalah apa yang sering mereka hadapi?
- Pertanyaan apa yang sering mereka ajukan di komunitas, kolom komentar, atau mesin pencari?
- Informasi dasar apa yang selalu dicari oleh pemula di niche Anda?
Untuk membantu Anda memahami apa yang diinginkan audiens, Anda bisa mulai dengan membuat buyer persona.
Semakin dalam Anda mengenal audiens, semakin mudah Anda menciptakan konten yang terus dicari, dibaca, dan dibagikan dari waktu ke waktu.
4. Tentukan Format Konten yang Tepat
Setelah tahu apa yang dicari audiens, langkah berikutnya adalah menentukan format konten yang paling cocok untuk menyampaikan informasi tersebut.
Format yang tepat bisa membantu audiens lebih mudah memahami isi konten Anda dan tentu, lebih lama bertahan di halaman Anda.
5. Menulis Konten
Memilih topik yang tepat dan keyword yang relevan hanyalah permulaan.
Agar konten evergreen Anda benar-benar tahan lama dan memberikan hasil maksimal, Anda perlu memastikan bahwa kontennya memiliki kualitas tinggi sejak awal.
Mengapa ini penting? Karena konten yang asal jadi, tidak akurat, atau terlalu dangkal hanya akan mempercepat masa kadaluarsanya, Anda pun harus segera melakukan revisi.
Sebaliknya, konten evergreen bisa bertahan bertahun-tahun jika ditulis secara cermat dan profesional. Sebuah artikel bisa menjadi evergreen jika:
- Definisinya tepat dan jelas
- Penjelasannya runtut dan mudah dipahami
- Contoh-contohnya bersifat timeless dan tetap relevan dalam konteks apapun
Untuk menjaga agar konten tetap relevan dan minim pembaruan, berikut beberapa tips penting yang bisa Anda terapkan:
- Pakai Sumber Terpercaya — Pastikan informasi berasal dari sumber yang kredibel, seperti jurnal resmi, buku terbaru, atau situs otoritatif. Hindari data usang atau asal-asalan.
- Definisikan dengan Jelas — Gunakan bahasa yang mudah dipahami saat menjelaskan istilah. Hindari istilah teknis yang rumit, kecuali Anda beri penjelasan tambahan.
- Kutip Pendapat Ahli — Kalau perlu, tambahkan pandangan dari pakar untuk memperkuat isi. Ini bikin konten makin terpercaya dan kaya perspektif.
- Pilih Contoh yang yang tidak terpaut waktu — Gunakan ilustrasi yang tetap relevan bertahun-tahun. Hindari contoh dari tren sesaat atau peristiwa yang cepat basi.
- Gunakan Bahasa Sederhana — Tulis dengan gaya yang ringan dan mudah dibaca. Gunakan kalimat pendek dan langsung ke intinya.
- Jangan Pakai Referensi Tren Populer — Hindari menyebut meme, tren viral, atau budaya pop yang cepat usang. Fokus pada konten yang bernilai jangka panjang.
Konten evergreen yang baik memang membutuhkan waktu dan usaha lebih di awal. Tapi hasilnya sangat sepadan, Anda tidak hanya mendapatkan konten berkualitas tinggi, tapi juga aset digital yang terus memberikan nilai dan mendatangkan trafik secara konsisten dalam investasi jangka panjang.
6. Update Konten Secara Berkala
Meskipun konten evergreen dirancang untuk tetap relevan dalam jangka panjang, bukan berarti Anda bisa membiarkannya begitu saja selamanya.
Mesin pencari seperti Google lebih menyukai konten yang terus diperbarui dan mencerminkan informasi terbaru. Jadi, melakukan pembaruan rutin adalah cara cerdas untuk mempertahankan — bahkan meningkatkan peringkat di hasil pencarian.
Kapan Saatnya Melakukan Update?
Salah satu indikator paling umum adalah penurunan peringkat atau traffic organik dari artikel tersebut. Jika halaman yang dulu kuat tiba-tiba merosot performanya, kemungkinan besar isinya perlu disegarkan.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperbarui konten evergreen:
- Ganti Informasi yang Sudah Usang — Periksa apakah ada data statistik, hasil riset, atau studi kasus yang sudah tidak relevan. Update dengan referensi terbaru agar konten tetap akurat dan terpercaya.
- Perbarui Informasi Produk atau Layanan — Jika Anda menyertakan tangkapan layar atau langkah-langkah terkait alat tertentu, pastikan tampilannya masih sesuai versi terbaru. Hapus juga referensi ke produk atau layanan yang sudah tidak tersedia.
- Tingkatkan Keterbacaan — Pecah paragraf panjang, tambahkan poin-poin bullet, dan benahi struktur visual agar lebih mudah dipindai. Hal ini penting untuk pengalaman pengguna dan juga SEO.
- Optimasi SEO On-Page — Revisi judul, meta description, heading (H2, H3), dan periksa kembali penggunaan keyword. Tambahkan internal link baru untuk memperkuat struktur SEO halaman Anda.
- Tambahkan Wawasan dari Ahli — Sisipkan kutipan, komentar, atau opini dari pakar untuk meningkatkan kredibilitas. Ini juga mendukung prinsip E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, and Trustworthiness) yang disukai Google.
Format dan Contoh Konten Evergreen
Ada banyak jenis konten evergreen yang bisa Anda terapkan di website Anda, tergantung pada niche dan kebutuhan audiens.
Konten-konten ini umumnya membahas topik yang bersifat mendasar, selalu relevan, dan memiliki pencarian stabil dari waktu ke waktu.
Berikut beberapa format konten evergreen yang paling populer dan efektif:
1. Artikel Tutorial atau Panduan “How-To”
Membantu pembaca menyelesaikan tugas tertentu atau mempelajari keterampilan baru, langkah demi langkah.
Contoh: “Cara Menulis CV yang Menarik (Contoh dan Panduan)”
2. Listicle dan Tips
Konten dalam bentuk daftar sangat disukai karena mudah dipindai, ringan dibaca, dan langsung to the point. Format ini cocok untuk menyampaikan kumpulan ide, trik, atau rekomendasi.
Contoh: “8 Latihan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan”
3. Ultimate Guide atau Panduan Lengkap
Ini adalah konten berskala besar yang memberikan pemahaman menyeluruh dan mendalam tentang suatu topik. Biasanya memuat teori, praktik, contoh, hingga strategi lanjutan.
Contoh: “Panduan Lengkap SEO On-Page untuk Pemula”
Panduan seperti ini cocok dijadikan sumber referensi utama oleh pembaca yang ingin memahami topik dari dasar hingga tingkat lanjut.
4. Penjelasan “Apa Itu”
Format ini fokus menjawab satu pertanyaan utama dengan penjelasan ringkas tapi padat. Biasanya tidak terlalu panjang seperti ultimate guide, tapi tetap informatif.
Contoh: “Apa Itu Konten Evergreen?”
Konten ini cocok untuk audiens yang baru mengenal suatu topik dan ingin memahami istilah atau konsep dasar secara cepat.
6. FAQ (Frequently Asked Questions)
Halaman berisi pertanyaan umum dan jawabannya juga bisa menjadi evergreen, terutama jika mencakup topik penting dalam niche Anda.
Contoh: “Pertanyaan Umum Seputar Hosting Website”
Selama orang terus membuat website, pertanyaan-pertanyaan dasar seperti ini akan selalu dicari.
7. Studi Kasus
Studi kasus bisa jadi evergreen jika berisi pembelajaran jangka panjang. Fokusnya bukan pada waktu kejadian, tapi pada strategi dan hasil yang bisa dipelajari banyak orang.
Contoh: “Bagaimana Brand X Meningkatkan Trafik 300% dengan SEO”
Selama strategi yang dibagikan masih relevan, studi kasus ini akan terus memberikan nilai dan jadi rujukan.
Cara Mempromosikan Konten Evergreen Anda
Salah satu keunggulan dari evergreen content adalah daya tahannya yang lama, sehingga Anda bisa terus-menerus mempromosikannya tanpa takut terasa usang.
Berikut beberapa strategi promosi yang bisa Anda gunakan:
- Bagikan di Media Sosial: Ubah konten menjadi infografis, video, atau carousel. Bagikan ulang secara rutin dengan link ke website Anda.
- Gunakan Email Marketing: Masukkan konten evergreen ke newsletter atau email otomatis untuk memperkenalkan konten terbaik Anda.
- Guest Blogging: Tulis artikel di situs lain dan sisipkan tautan ke konten Anda untuk menjangkau audiens baru.
- Content Syndication: Republikasi di platform seperti Medium atau LinkedIn dengan tautan kembali ke situs Anda.
- Iklan Berbayar: Gunakan Google Ads atau iklan media sosial untuk menjangkau lebih banyak pembaca.
Konten Evergreen adalah Investasi Jangka Panjang
Tak semua konten harus berlomba jadi yang paling baru.
Terkadang, justru yang paling bertahan lama adalah yang paling bernilai.
Evergreen content memberi Anda peluang untuk berhenti sejenak dari kejar-kejaran tren dan mulai fokus membangun aset digital jangka panjang, konten yang terus relevan, terus dicari, dan terus memberikan hasil.
Punya pendapat atau pengalaman seputar konten evergreen? Yuk, bagikan di kolom komentar!
Jangan lupa share artikel ini ke teman atau rekan kerjamu yang juga butuh strategi konten tahan lama.
Kalau teman-teman suka konten seperti ini, klik subscribe untuk update artikel menarik lainnya seputar SEO dan digital marketing.