SEO bukan sekadar teknik optimasi, melainkan strategi penting yang menjembatani antara tujuan bisnis dan perilaku pengguna di dunia digital.
Sebagai bagian dari SEO Framework, langkah teknis pertama yang tak boleh diabaikan adalah keyword research. Inilah fondasi dari seluruh proses optimasi yang berkelanjutan.
Riset keyword nggak bisa asal pilih. Keyword yang salah bikin konten Anda susah ditemukan dan nggak nyambung dengan apa yang dicari orang.
Sebaliknya, keyword yang tepat bisa jadi jalan masuk ke hati pengguna. Konten Anda lebih mudah ditemukan, dipercaya, dan bikin orang balik lagi karena merasa terbantu.
Yuk, kita mulai perjalanan menuju strategi SEO yang lebih cerdas dan berdampak!
Apa itu Keyword?
Dalam dunia digital marketing, keyword adalah kata atau frasa yang ingin ditampilkan di mesin pencari seperti Google untuk menemukan informasi, produk, atau layanan. Keyword menjadi kunci utama yang menghubungkan antara apa yang dicari audiens dan konten yang Anda tawarkan.
Secara umum, ada dua jenis keyword utama yang digunakan dalam strategi pemasaran pencarian:
- SEO Keywords: Kata kunci yang ditargetkan melalui search engine optimization (SEO) untuk tampil di hasil pencarian organik (tanpa iklan), melalui optimasi konten, struktur halaman, dan teknik SEO lainnya.
- PPC Keywords: Kata kunci yang digunakan dalam kampanye iklan berbayar (pay-per-click), seperti Google Ads, untuk muncul di hasil pencarian berbayar atau bersponsor.
Misalnya, jika Anda memiliki bisnis perhiasan, keyword seperti “kustom gelang” bisa menjadi target utama. Karena mereka menjual produk ini dan ingin tampil menonjol saat orang mencarinya.
Mengapa Keyword Penting dalam SEO?
Keyword sangat penting karena mesin pencari seperti Google menggunakannya untuk menentukan konten mana yang paling relevan dengan pencarian pengguna.
Semakin tepat Anda menggunakan keyword dalam halaman website atau iklan, semakin besar peluang konten Anda muncul di posisi atas hasil pencarian.
Peringkat tinggi di halaman hasil pencarian (SERP) sangat penting karena sebagian besar pengguna hanya mengklik hasil teratas. Inilah alasan mengapa penggunaan keyword yang tepat dapat langsung berdampak pada visibilitas, trafik, dan konversi.
Selain itu, melalui riset keyword, Anda bisa mengetahui topik apa yang sedang banyak dicari.
Ini membantu Anda menciptakan konten dan kampanye iklan yang benar-benar sesuai dengan minat dan kebutuhan audiens Anda.
8 Jenis Keyword yang Wajib Diketahui dalam SEO
Setiap jenis keyword memiliki peran tersendiri dalam menangkap niat pencarian (search intent) pengguna.
Dengan memahami kedelapan jenis ini, Anda bisa membuat konten yang lebih relevan, tepat sasaran, dan mampu bersaing di halaman pertama Google.
1. Short-Tail Keyword
Short-tail keyword adalah kata kunci pendek yang biasanya terdiri dari satu hingga dua kata saja, seperti “sepatu” atau “kamera”.
Karena sifatnya yang sangat umum, jenis keyword ini memiliki volume pencarian yang sangat tinggi.
Namun, tingginya volume ini juga berarti persaingan untuk muncul di hasil pencarian sangat ketat.
Selain itu, intent pengguna sering kali tidak spesifik, sehingga konversinya bisa lebih rendah dibanding jenis keyword lainnya.
2. Long-Tail Keyword
Long-tail keyword merupakan kata kunci yang lebih panjang dan spesifik, biasanya terdiri dari tiga kata atau lebih.
Contohnya adalah “sepatu lari pria ukuran 42”.
Meskipun volume pencariannya cenderung lebih rendah dibanding short-tail, long-tail keywords memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi karena lebih sesuai dengan apa yang benar-benar dicari oleh pengguna.
Jenis keyword ini sangat efektif untuk menarik audiens yang siap bertindak, seperti membeli atau mendaftar.
3. Branded Keyword
Branded keyword adalah kata kunci yang menyertakan nama merek tertentu, misalnya “Nike running shoes” atau “kamera Canon EOS”.
Keyword jenis ini biasanya digunakan oleh orang yang sudah familiar dengan brand dan memiliki intensi tinggi untuk membeli.
Menargetkan branded keywords sangat berguna bagi brand awareness dan mempertahankan audiens yang loyal.
4. Non-Branded Keyword
Non-branded keyword tidak menyertakan nama merek, contohnya “sepatu olahraga terbaik untuk lari” atau “kamera DSLR murah berkualitas”.
Jenis keyword ini cocok untuk menjangkau calon pelanggan baru yang belum memutuskan merek tertentu, dan sangat bermanfaat untuk meningkatkan jangkauan organik dan menjaring pasar yang lebih luas.
5. Geo-Targeted Keyword
Geo-targeted keyword adalah kata kunci yang mengandung elemen lokasi atau wilayah tertentu, seperti “jasa SEO Jakarta” atau “restoran Korea di Bandung”.
Keyword ini sangat berguna untuk bisnis lokal atau bisnis yang ingin menargetkan audiens di wilayah spesifik.
Pengguna yang mencari dengan keyword ini biasanya sudah siap untuk melakukan tindakan, seperti mengunjungi lokasi atau melakukan pemesanan.
6. Transactional Keyword
Transactional keyword adalah keyword yang menunjukkan niat pengguna untuk segera melakukan tindakan, seperti membeli produk atau memesan layanan.
Contohnya termasuk “beli laptop gaming murah” atau “pesan hotel Bali online”.
Ini adalah jenis keyword dengan nilai konversi paling tinggi dan ideal untuk kampanye pemasaran yang berorientasi penjualan.
7. Informational Keyword
Informational keywords digunakan oleh pengguna yang ingin mempelajari sesuatu atau mencari jawaban.
Contoh keyword ini antara lain “cara merawat tanaman hias” atau “apa itu backlink”.
Informational keywords cocok untuk membuat konten edukatif seperti blog, artikel panduan, atau video tutorial.
Meskipun tidak selalu langsung menghasilkan konversi, jenis keyword ini sangat baik untuk membangun otoritas dan kepercayaan.
8. Navigational Keyword
Navigational keywords adalah keyword yang digunakan untuk mencari website atau halaman tertentu, contohnya “login Tokopedia” atau “Instagram resmi Oppo Indonesia”.
Keyword ini sering digunakan oleh pengguna yang sudah tahu apa yang mereka cari, sehingga penting bagi brand untuk memastikan halaman-halamannya mudah ditemukan melalui pencarian ini.
Bagaimana Cara Menemukan Keyword
Menemukan keyword yang tepat adalah langkah awal untuk membuat konten yang muncul di hasil pencarian dan menarik trafik berkualitas.
Berikut beberapa cara efektif untuk menemukan keyword:
1. Gunakan Keyword Research Tools
Salah satu cara paling efisien untuk menemukan keyword adalah dengan menggunakan keyword research tools.
Alat ini membantu Anda menelusuri jutaan data pencarian dari pengguna Google secara real-time. Beberapa tools populer yang sering digunakan:
- Google Keyword Planner (gratis, cocok untuk pemula dan pengiklan Google Ads)
- Semrush (fitur lengkap untuk SEO dan kompetitor analysis)
- Ahrefs (sangat kuat untuk analisis backlink dan keyword)
- Ubersuggest (user-friendly, cocok untuk pemula dan UKM)
Dengan tools ini, Anda bisa mendapatkan data penting seperti volume pencarian bulanan, tingkat persaingan (keyword difficulty), tren pencarian, keyword turunan (LSI keywords), dan CPC (cost per click).
Data ini akan membantu Anda memilih keyword yang relevan, realistis, dan punya peluang tinggi untuk muncul di SERP.
2. Amati Saran Otomatis di Google
Cara simpel tapi powerful adalah dengan memperhatikan saran otomatis dari Google saat Anda mulai mengetik di kolom pencarian. Ini disebut Google Autocomplete — fitur yang menunjukkan prediksi berdasarkan apa yang sering dicari orang.
Selain itu, Anda juga bisa melihat bagian:
- “People Also Ask” (Orang Juga Bertanya)
- “People also search for” (Pencarian Terkait) di bagian bawah SERP
Dari sini, Anda bisa menemukan pertanyaan, topik, dan keyword turunan yang langsung mencerminkan minat dan kebutuhan pengguna secara real-time.
3. Analisis Website Kompetitor
Kompetitor bisa menjadi sumber inspirasi keyword yang sangat bernilai.
Coba cari website yang berada di peringkat teratas untuk topik yang ingin Anda bahas, lalu pelajari:
- Struktur konten mereka
- Judul dan subjudul (H1, H2, dst.)
- Kata kunci yang diulang atau disorot
- URL, meta title, dan meta description
Dengan tools seperti Semrush, Ahrefs, atau Ubersuggest, Anda bisa langsung melihat keyword apa saja yang mendatangkan trafik ke website kompetitor, lalu mengambil peluang dari keyword yang belum mereka optimasi maksimal.
4. Gunakan Data dari Google Search Console
Jika Anda sudah punya website dan pernah muncul di hasil pencarian, Google Search Console (GSC) adalah harta karun data gratis dari Google.
- Query pencarian apa saja yang memunculkan situs Anda
- Halaman mana yang mendapat klik paling banyak
- CTR (Click-Through Rate) dari masing-masing keyword
- Posisi rata-rata website Anda di SERP
Memahami Metrik Keyword
Keyword metrics adalah data dan indikator penting yang berkaitan dengan performa sebuah kata kunci. Metrik ini membantu Anda menilai potensi keyword dan menemukan peluang terbaik untuk strategi pemasaran melalui mesin pencari (search marketing).
Metrik yang tepat dapat menunjukkan:
- Seberapa besar potensi trafik dari suatu keyword
- Tingkat kesulitan untuk bersaing di hasil pencarian
- Potensi iklan berbayar dari keyword tersebut
Namun, kelengkapan dan akurasi data sangat tergantung pada tools riset keyword yang Anda gunakan. Setiap alat memiliki cakupan data dan metrik yang berbeda-beda.
Selanjutnya, mari kita bahas beberapa metrik keyword paling berguna dan di mana Anda bisa menemukannya.
Search Intent
Search intent atau intensi pencarian adalah alasan utama di balik tindakan pengguna ketika mereka mengetikkan sesuatu di mesin pencari.
Intensi ini mencerminkan tujuan pengguna — apakah mereka ingin belajar, mencari website tertentu, membandingkan produk, atau langsung melakukan pembelian.
Misalnya, seseorang yang mencari “kustom gelang” kemungkinan besar sedang berniat membeli gelang dengan berlian sintetis. Artinya, keyword tersebut menunjukkan adanya niat transaksi (transactional intent).
Setiap keyword bisa dikategorikan ke dalam salah satu dari empat jenis intent berikut:
Jenis Intent | Tujuan Pengguna | Contoh Keyword |
---|---|---|
Informational | Ingin mencari informasi atau belajar sesuatu | “bagaimana berlian dibuat” |
Navigational | Ingin mengunjungi situs atau halaman tertentu | “jewellery official store” |
Commercial | Ingin membandingkan atau meneliti produk/layanan | “moissanite vs berlian” |
Transactional | Ingin langsung melakukan tindakan seperti membeli | “beli anting berlian asli” |
Beberapa keyword bersifat mixed intent, yaitu mengandung lebih dari satu tujuan pencarian. Misalnya, “kalung berlian murah” bisa berarti pengguna sedang riset harga atau siap membeli.
Search Volume
Search volume adalah jumlah rata-rata pencarian bulanan untuk sebuah keyword. Data ini memberi gambaran seberapa besar potensi jangkauan jika konten Anda muncul di peringkat atas.
Misalnya, toko online yang menjual pakaian renang bisa mulai merencanakan kampanye iklan jauh sebelum musim panas.
Tujuannya agar bisa menjangkau audiens lebih awal sebelum mereka liburan ke pantai.
Personal Keyword Difficulty (PKD%)
Personal Keyword Difficulty (PKD%) adalah skor berbasis AI dari Semrush yang menunjukkan seberapa sulit bagi domain Anda untuk masuk ke 10 besar hasil pencarian organik untuk suatu keyword tertentu.
Skor ini ditampilkan dalam bentuk persentase (%).
PKD dihitung menggunakan algoritma AI milik Semrush, dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting:
- Relevansi topik antara keyword dan konten di domain Anda
- Tingkat persaingan untuk topik tersebut di hasil pencarian
- Kekuatan domain Anda dibandingkan dengan kompetitor yang saat ini muncul di SERP
Dengan kata lain, PKD memberikan gambaran realistis tentang peluang Anda untuk bersaing di halaman pertama Google — bukan sekadar angka umum, tapi disesuaikan dengan performa dan relevansi website Anda.
Cost Per Click (CPC)
Cost Per Click (CPC) adalah metrik penting dalam iklan berbayar (PPC), yang menunjukkan berapa biaya yang Anda bayar setiap kali seseorang mengklik iklan Anda.
Besarnya CPC ditentukan melalui sistem lelang antar pengiklan. Umumnya, keyword dengan CPC tinggi menandakan:
- Potensi konversi yang lebih besar
- Nilai transaksi yang lebih tinggi
Ini masuk akal, karena pengiklan cenderung hanya bersedia membayar mahal untuk klik yang berpotensi menghasilkan keuntungan.
Namun, strategi yang berhasil untuk satu bisnis belum tentu cocok untuk yang lain. Karena itu, penting untuk memantau performa iklan dan menyesuaikan strategi secara berkala.
Menariknya, Anda juga bisa menargetkan keyword dengan CPC tinggi melalui SEO. Dengan begitu, Anda bisa menarik trafik berkualitas secara organik dan lebih hemat biaya dalam jangka panjang.
Competitive Density
Competitive Density (Com.) adalah metrik dari Semrush yang menunjukkan tingkat persaingan keyword dalam iklan berbayar (Google Ads).
- Skor di atas 0,8 berarti banyak pengiklan bersaing untuk keyword tersebut. Artinya, Anda kemungkinan perlu iklan yang sangat relevan dan anggaran besar untuk bisa bersaing.
- Skor di bawah 0,6 menunjukkan sedikit kompetisi. Ini bisa berarti keyword tersebut kurang dilirik—namun bisa juga karena keyword itu tidak memberikan hasil yang menguntungkan (ROAS rendah).
Satu-satunya cara untuk benar-benar tahu potensi keyword tersebut adalah dengan mencobanya langsung lewat kampanye iklan dan mengukur hasilnya.
Cara Menggunakan Keyword dalam SEO
Di bagian ini, Anda akan belajar bagaimana dan di mana menggunakan SEO keyword di website Anda. Tujuannya? Agar peringkat naik di hasil pencarian dan trafik organik meningkat secara signifikan.
1. Kelompokkan Keyword Menjadi Topik dan Halaman
Langkah pertama dalam menggunakan keyword secara efektif adalah dengan mengelompokkannya ke dalam topik dan halaman yang relevan.
Konsep ini dikenal sebagai topic cluster, yaitu satu halaman utama (pillar page) yang didukung oleh beberapa subhalaman yang saling terhubung.
Setiap halaman dalam cluster ini menargetkan kelompok keyword (keyword cluster) yang memiliki intensi pencarian serupa.
Dengan begitu, Anda bisa menargetkan beberapa keyword sekaligus dalam satu konten, lebih efisien dibanding hanya fokus pada satu keyword per halaman.
Strategi ini juga membantu Anda menghindari keyword cannibalization, masalah SEO saat beberapa halaman dalam satu website bersaing untuk keyword dan niat pencarian yang sama, yang bisa membingungkan mesin pencari.
Kami menyarankan Anda untuk menggunakan primary keyword (keyword utama) sebagai fokus untuk halaman pilar dan subhalamannya. Artinya, keyword-keyword ini adalah target utama yang ingin Anda rangkingkan di hasil pencarian.
Sementara itu, keyword terkait lainnya yang muncul untuk setiap halaman (biasanya dapat dilihat dengan mengeklik panah di sebelah pilar atau subhalaman) dapat digunakan sebagai secondary keyword . Keyword ini akan memperkuat relevansi konten terhadap keyword utama.
2. Buat Keyword Map
Keyword map adalah dokumen yang mencocokkan setiap kelompok keyword (keyword cluster) dengan halaman target (URL) di website Anda.
Halaman target ini adalah halaman yang harus dioptimasi karena paling sesuai dengan intent pencarian dari cluster tersebut.
Contoh pemetaan keyword:
Primary Keyword | URL Target |
---|---|
gelang emas | /gelang/emas/ |
laboratrium gelang emas | /gelang/emas/laboratrium/ |
cara membersihkan gelang emas | /blog/cara-membersihkan-gelang-emas/ |
Setelah keyword map Anda lengkap, fokuslah untuk membangun dan mengoptimasi halaman-halaman prioritas yang sudah Anda identifikasi.
Selanjutnya, kami akan menjelaskan teknik SEO on-page yang dapat Anda gunakan untuk mengoptimalkan halaman pilihan Anda baik untuk mesin pencari maupun orang-orang.
3. Optimalkan Title Tag dan H1
Title tag (judul halaman di HTML) dan H1 tag (judul utama on-page) adalah dua elemen penting yang digunakan mesin pencari untuk memahami topik halaman Anda.
Maka, pastikan keyword utama Anda muncul di keduanya.
Sesuaikan keyword dengan tata bahasa yang benar. Misalnya, pengguna mungkin mengetik “gelang emas laboratrium” di Google, tapi dalam konten Anda sebaiknya gunakan versi yang lebih alami seperti “Laboratrium Gelang Emas.”
Title tag juga berpeluang besar ditampilkan di hasil pencarian (SERP). Maka pastikan penulisannya menarik, relevan, dan mengandung keyword utama.
Saat menulis title tag, usahakan meletakkan keyword utama di bagian awal. Ini membantu menghindari pemotongan teks di hasil pencarian (SERP), dan memastikan Google serta pengguna langsung memahami topik halaman Anda.
Untuk memaksimalkan sisa ruang dalam title tag, Anda bisa menambahkan elemen seperti:
- Nama brand
- Ajakan bertindak (CTA) seperti “Beli Sekarang” atau “Cek Promo”
- Keunggulan unik, misalnya “Gratis Ongkir” atau “Garansi Resmi”
- Secondary keyword yang relevan
Hindari keyword stuffing — memasukkan terlalu banyak keyword secara tidak alami. Praktik ini justru bisa merugikan karena Google menganggapnya manipulatif dan bisa memberi penalti.
Kuncinya adalah seimbang antara SEO dan kenyamanan pengguna.
4. Optimalkan Meta Description
Meta description adalah ringkasan singkat halaman Anda yang muncul di hasil pencarian (SERP). Meskipun tidak langsung memengaruhi peringkat, deskripsi ini sangat penting untuk menarik klik dari pengguna.
Agar efektif, lakukan hal berikut:
- Sertakan keyword utama dan jika memungkinkan tambahkan istilah relevan lainnya
- Tulis kalimat yang menarik, informatif, dan sesuai dengan intent pencarian
- Google akan menebalkan kata yang sesuai dengan query pengguna, jadi keyword yang tepat bisa meningkatkan klik
Idealnya, panjang meta description sekitar 105 karakter agar tidak terpotong di hasil pencarian, terutama di perangkat seluler.
Meta description yang baik bisa menjadi pembeda antara sekadar tampil di SERP dan benar-benar diklik oleh pengguna.
5. Sisipkan Secondary Keyword di Subheading
Subheading (judul bagian seperti H2, H3) membantu memecah konten menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dibaca. Ini bukan hanya baik untuk pengalaman pengguna, tapi juga bagus untuk SEO.
Tempatkan keyword sekunder secara alami di subheading untuk:
- Membantu mesin pencari memahami struktur konten Anda
- Memberi konteks tambahan pada topik utama
- Meningkatkan peluang muncul di cuplikan SERP (featured snippet)
Gunakan struktur heading berjenjang (H2 hingga H6) secara tepat agar konten Anda terindeks dan dipahami dengan lebih baik oleh Google.
Ingat, subheading bukan tempat untuk menyematkan keyword secara paksa. Fokuslah pada relevansi dan keterbacaan.
6. Gunakan Keyword Secara Alami
Salah satu kunci utama dalam optimasi konten adalah menyisipkan keyword secara alami dalam teks. Idealnya, keyword utama sudah muncul di paragraf pertama untuk membantu mesin pencari memahami topik sejak awal.
Setelah itu, sebar keyword utama dan sekunder di seluruh isi artikel secara wajar, tanpa memaksakan.
Pendekatan ini tidak hanya membantu SEO, tetapi juga memastikan pengalaman membaca tetap nyaman dan informatif.
Sebaliknya, menggunakan keyword secara berlebihan yang dikenal sebagai keyword stuffing, bisa berdampak negatif.
Selain menurunkan keterbacaan, praktik ini juga dapat mengurangi kepercayaan pengguna dan bahkan membuat halaman Anda kehilangan peringkat di Google.
Lihat bagaimana kompetitor Anda di halaman pertama SERP menyusun kontennya, dan pelajari cara mereka menempatkan keyword secara strategis dan efektif.
7. Gunakan Keyword di URL
Menggunakan keyword dalam URL membantu mesin pencari dan pengguna memahami isi halaman hanya dengan melihat alamatnya.
Misalnya, URL seperti:
/gelang/emas/laboratrium/
jauh lebih informatif dan SEO-friendly dibandingkan /produk/item/12345/view?category_id=789
.
Struktur URL yang ringkas, deskriptif, dan mengandung kata kunci utama dapat meningkatkan peluang halaman Anda untuk muncul di hasil pencarian.
Untuk mencapainya, pastikan arsitektur website Anda rapi dan gunakan nama folder atau slug yang mencerminkan isi konten dengan jelas.
Kesimpulan
Dari memahami jenis-jenis keyword, menguasai search intent, hingga menggunakannya secara strategis dalam konten, URL, hingga meta tag, semuanya berperan penting dalam mengangkat visibilitas website Anda di hasil pencarian.
Riset keyword yang tepat dapat membantu Anda membidik target pasar secara lebih akurat, menghindari pemborosan konten, dan memperkuat posisi brand di dunia digital.
Ingat, SEO yang berhasil selalu dimulai dengan pemilihan keyword yang tepat dan penerapan yang cermat.
Jika Anda ingin hasil SEO yang maksimal dan terukur, pastikan strategi keyword Anda solid sejak awal. Dan bila butuh bantuan lebih lanjut, tim DailysLabs siap mendampingi Anda dari riset hingga eksekusi.
Punya pertanyaan seputar riset keyword atau strategi SEO lainnya? Tulis di kolom komentar, kami siap berdiskusi!
Jika artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk bagikan ke teman atau rekan kerja Anda yang juga ingin meningkatkan performa website mereka.
Dan untuk tips serta panduan SEO lainnya, pastikan Anda subscribe ke update terbaru dari kami agar tidak ketinggalan konten berkualitas berikutnya.